Bom di Bima
Polisi Siapkan Rencana Penyerbuan ke Pesantren Bima
Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) merencanakan melakukan penyerbuan ke dalam lokasi ledakan bom di Pondok Pesantren Umar bin Khatab, Bima.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) merencanakan melakukan penyerbuan ke dalam lokasi ledakan bom di Pondok Pesantren Umar bin Khatab, Bima, jika upaya negosiasi dengan penghuni pesantren menemui jalan buntu.
Dengan kekuatan sekitar 200 personil gabungan, kepolisian menyatakan siap melakukan upaya paksa ke dalam ponpes yang masih dikuasai sekitar 49 santri dan pengurusnya. "Memang kami sudah ada planning sebagai upaya penegakan hukum untuk melakukan upaya paksa," ujar Kabid Humas Polda NTB, AKBP Sukarman Husein kepada Tribunnews.com, Rabu (13/7/2011).
Sebelum mengambil tindakan tegas tersebut, kepolisian masih bisa bersabar untuk mengedepankan upaya negosiasi. Namun, Sukarman belum bisa memastikan sampai kapan akan mengambil posisi "bertahan" tersebut.
Saat ini, ratusan petugas gabungan masih mengepung dan mengawasi pesantren. Diharapkan kehadiran Kapolda NTB, Brigjen Pol Arief Wahyunadi untuk bernegoasiasi dengan penghuni pesantren bisa membuahkan hasil.
"Pak Kapolda baru tiba di bandara. Nanti Pak Kapolda akan ke lokasi. Diharapkan kehadiran beliau bisa menambah motivasi, semangat, dan bisa bernegosiasi dengan stakeholder," ujarnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) menambahkan, bahwa upaya paksa tersebut menunggu diskresi Kapolda NTB. "Sabar. Kalau tidak kooperatif, kita tunggu diskresi dari Kapolda NTB," ujar Yoga.