Rabu, 5 November 2025

Bom di Bima

Instruksi Kapolda NTB Terkait Ledakan Bom di Ponpes

Guna menjaga situasi keamanan tetap kondusif di wilayah Bima, NTB, Kapolda Brigjen Arif Wahyunadi, mengedepankan langkah preventif

Penulis: Yudie Thirzano
zoom-inlihat foto Instruksi Kapolda NTB Terkait Ledakan Bom di Ponpes
SERAMBI/BUDI FATRIA
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses penyelidikan atas ledakan bom di Ponpes Umar Bin Kathab Desa Senolop, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Senin (11/7/2011) terus berlanjut. Kemarin polisi berhasil melakukan olah tempat kejadian perkara (NTB) yang masih berlangsung hingga Kamis (14/7/2011) hari ini.

Guna menjaga situasi keamanan tetap kondusif di wilayah Bima, NTB, Kapolda Brigjen Arif Wahyunadi, menyerukan jajarannya mengedepankan langkah preventif dan persuasif kepada masyarakat. "Sejak pengepungan, hingga olah TKP saat ini kapolda menyerukan agar mengedepankan upaya prefentif," jelas Kabid Humas Polda NTB, AKBP Sukarman Husein, Kamis (14/7/2011).

Upaya itu di antaranya melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat, muspida dan tokoh agama di wilayah Bima. "Penekanan yang jadi pegangan anggota adalah penegakan hukum menjadi langkah terakhir setelah pendekatan preventif," ujar Sukarman.

Pascaledakan di ponpes Umar bin Kathab, Kapolda mengunjungi lokasi pada Rabu (13/7/2011). Polda NTB menerjunkan satuan tugas tim gabungan Reskrim, Brimob, penjinak bom dan tim identifikasi ke lokasi ledakan. Upaya olah TKP di ponpes sempat terhalang oleh para santri dan masyarakat setempat. Ini membuat polisi harus menunggu dua hari sebelum masuk ke ponpes.

Diberitakan Surya online, polisi telah memeriksa tujuh kerabat Suryanto Abdullah alias Firdaus, korban ledakan bom rakitan di Pondok Pesantren Khilafiah Umar Bin Khatab di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, di Polres Bima.

Sebanyak tujuh warga yang masih menjalani pemeriksaan itu MA (17) berstatus pelajar, Rahmat Ibnu Umar (36) swasta, M. Yakub 926) kondektur bemo, Rahmat Hidayat (22) swasta, Zulkifli (23) tani, Muslimin Talib (38) guru, dan Sahrir H. Manhir (23) pengendara ojek. Selain masih melakukan olah TKP, kini polisi mencari penghuni ponpes yang kabur pascaledakan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved