Calon Hakim Agung, Syafrinaldi Janji Tak Main Golf Bila Terpilih
Syafrinaldi diketahui merupakan Guru Besar Universitas Islam Riau
Editor:
Yudie Thirzano
lihat foto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang calon Hakim Agung, Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL, berjanji tak akan bermain golf bila nanti dirinya dipilih menjadi Hakim Agung. "Ga punya waktu, dan ga ada minat, bakat talenta saya ga ada," ucap Syafrinaldi, ketika menjalani test wawancara terbuka seleksi calon hakim Agung tahun 2011, yang digelar di Gedung Komisi Yudisial (KY), Rabu (20/7/2011).
Ucapan Syafrinaldi, itu menjawab pertanyaan dari anggota Tim Ahli KY untuk seleksi calon Hakim Agung, Prof Abdul Muktie Fajar. Menurutnya, seiring dengan meningkatnya status sosial seseorang, ketika ia menjabat sebagai Hakim Agung, kerap kali Hakim Agung baru tersebut memiliki hobi baru yaitu bermain golf.
Syafrinaldi diketahui merupakan Guru Besar Universitas Islam Riau, dan memiliki cita-cita menjadi Hakim Mahkamah Internasional. Ia meyakini untuk menjadi Hakim Agung, seseorang harus memiliki sifat-sifat ideal, yaitu berbudi perketi lahir, jujur, dan adil.
Selain itu, bila menjadi Hakim Agung, Syafrinaldi, bersedia menerima kritikan masyarakat, dan siap dipanggil KY, apabila ada masyarakat yang melaporkannya atas dugaan pelanggaran kode etik. "Kalau saya bersalah dan ada laporan, pagi saya dipanggil, siang ada di sini. Sangat senang saya, biar cepat-cepat bisa diperbaiki," katanya.
Syafrinaldi, diwawancarai oleh Komisioner KY, Eman Suparman, Imam Anshori Saleh, Ibrahim, Suparman Marzuki, Taufiqurrahman Syahuri, Abbas Said, Jaja Ahmad Jayus, serta Tim Ahli KY, Prof Dr Muktie Fajar, Prof Dr Arief Sidharta.
Selain Syafrinaldi, hari ini KY akan mewawancarai calon Hakim Agung, Taqeaddin, Mahdi Syahbandir, H Mohammad Yamin Awie, I Putu Widnya, Made Rawa Aryawan. Seperti diberitakan sebelumnya, KY memulai seleksi wawancara terhadap 45 calon Hakim Agung, mulai hari ini, hingga tanggal 29 Juli 2011 mendatang.
Proses tersebut merupakan bagian dari rangkaian seleksi yang dilakukan KY, untuk mendapatkan 30 nama calon Hakim Agung yang akan direkomendasikan ke DPR. Mahkamah Agung (MA), membutuhkan 10 orang Hakim Agung untuk memenuhi quota 60 posisi Hakim Agung berdasarkan undang-undang UU Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Mahkamah Agung.
Proses seleksi yang dilakukan KY adalah seleksi administrasi, investigasi latar belakang para Calon Hakim Agung, dan test wawancara.
