Jumat, 12 September 2025

Terapi di Rel Kereta Api

Teguran Pihak Stasiun Tak Mempan Usir Warga Terapi Rel

Terapi di rel kereta api sebenarnya sempat mendapatkan teguran dari pihak pengelola stasiun Kereta Api Rawa Buaya, Cengkareng

zoom-inlihat foto Teguran Pihak Stasiun Tak Mempan Usir Warga Terapi Rel
TRIBUNNEWS.COM/Adi Suhendi
Sejumlah masyarakat di sekitar rel kereta api melakukan aksi tidur di rel lintasan kereta api yang beraliran listrik ringan, di jalur lintasan dekat stasiun tersebut, Rabu (20/7/2011) warga setempat menganggapnya terapi untuk penyebuhan (TRIBUNNEWS.COM/Adi Suhendi)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terapi di rel kereta api sebenarnya sempat mendapatkan teguran dari pihak pengelola stasiun Kereta Api Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

Sri (50) yang telah melakukan terapi berbulan-bulan di dekat stasiun kereta api Rawa Buaya, menuturkan awalnya orang-orang melakukan terapi di dekat stasiun.

Karena dianggap menggangu lalu lintas kereta api yang berlalu lalang setiap satu jam sekali, akhirnya pengelola stasiun pun mengusir orang-orang yang melakukan terapi.

"Kita sempat diusir, tetapi tetap banyak orang yang melakukan terapi meskipun agak menjauh dari stasiun," kata Sri, Rabu (20/7/2011).

Karena terus membandel bahkan polisi dan Lura Rawa Buaya pun memberikan pengertian kepada warga yang melakukan terapi untuk tidak melakukan terapi lagi di rel kereta api.

Tetapi teguran tersebut seakan tidak dihiraukan, masyarakat tetap menyemut mendatangi rel kereta api yang memiliki daya listri yang dianggap bisa menyembuhkan penyakit.

"Karena tetap banyak yang datang akhirnya pak lurah pun membiarkannya dan mereka mengatakan hati-hati saja deh," ucap Sri.

Sri enam bulan yang lalu mengalami struk sehingga sebian badanya mengalami kelumpuhan. Namun, setelah melakukan terapi di rel kereta api, berangsur-angsur kesehatannya pulih.

"Saya hampir 13 tahun menderita sakit tersebut, sudah bulak-balik ke dokter. saya cape dan uang saya juga habis. Jadi saya terapi di sini saja tidak perlu keluar uang," ungkapnya sambil tetap berbaring diatas rel.

Kini Sri pun terlihat sehat, ia bersama tetangganya melakukan terapi serupa di rel kereta api. meskipun kereta melintas di rel sebelahnya, ia enggan beranjak dari rel yang ditidurinya.

"Kita kan sudah tahu jadwal kereta, selain itu kereta pun juga pasti akan berhenti dulu di stasiun jadi sudah kelihatan bila datang," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan