Dea Tungga Esti Tidak Mudah Puas
Nama pengacara muda Dea Tungga Esti mendadak melejit berkat kasus Nazaruddin
Penulis:
Vanroy Pakpahan
Editor:
Yudie Thirzano

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama pengacara muda Dea Tungga Esti mendadak melejit berkat kasus Nazaruddin. Namun istri warga negara Italia bernama Nevio Parodi ini mengaku, kasus yang menimpa Nazaruddin bukanlah kasus "kelas kakap" pertama yang ditanganinya.
Sebelumnya, ungkap Dea, berbagai kasus perdata besar sempat ditanganinya. Namun dia menyadari, kasus-kasus itu tak cukup menjadikannya pusat perhatian. "Mungkin karena ini kuat segi politisinya," katanya mengungkap alasan mengapa dirinya bak magnet bagi mata khalayak luas akhir-akhir ini.
Soal pendidikan, Dea Tungga Esti termasuk sosok yang tak mudah puas. Meski sudah bergelar master hukum, Dea masih terus menimba ilmu di program doktoral hukum Universitas Padjajaran Bandung. Perempuan berdarah Pakistan, Arab, Belanda dan Solo ini memang sangat menyukai ilmu hukum semenjak remaja.
Uniknya, menyukai ilmu hukum tak lantas membuat Dea cepat memilih berkarir di bidang ilmu sosial ini. Dea justru lebih dulu mengawali karirnya di bidang modeling dan akting. Menjadi artis sinetron merupakan jalan hidup yang dipilih Dea di awal karirnya.
Tercatat beberapa sinetron, mulai dari Malam Pertama, Kisah Adinda dan Bukan Cinderella, menampilkan wajah Dea sebagai salah satu pemerannya. "Itu dulu waktu saya masih kuliah di S-1," tuturnya.
Kecintaannya terhadap hukum yang lebih kuat dari dunia modeling dan akting dan hiburan lah yang kemudian membuat Dea berpaling. Si anak hilang itu pun kembali ke habitat dimana seharusnya dia berada.