Pembajakan Kereta
Cari Bukti, Pomal Sambangi Polda Metro Jaya
POM Angkatan Laut (Pomal) turun tangan mencari bukti pembajakan yang diduga dilakukan oknum anggota marinir TNI Angkatan Laut, Sertu Darso.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya seorang oknum anggota marinir TNI Angkatan Laut, Sertu Darso, yang terlibat dalam pembajakan Kereta Api Gajayana jurusan Malang-Jakarta, membuat POM Angkatan Laut (Pomal) turun tangan.
Saat masinis KA Gajayana, Yodian Wiliarso, dan sembilan awaknya menjalani pemeriksaan di Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (27/8/2011) petang, tampak sejumlah anggota Pomal berdatangan. "Yah kita mau lihat dan koordinasi dengan polisi soal Sertu Darso. Sudah yah mas, saya dipanggil komandan," ujar anggota Pomal yang enggan disebut namanya, saat ditemui di masjid komplek Mapolda Metro Jaya, Sabtu (27/8/2011) petang.
Meski telah bertemu dengan utusan Pomal tersebut, Kepala Humas PT KAI Daops I, Mateta, yang juga berada di lokasi pemeriksaan mengaku tak tahu koordinasi apa yang dimaksud.
Pantauan di lapangan, anggota sejumlah utusan Pomal tersebut berbincang dengan pihak PT KAI yang juga ikut mendampingi pemeriksaan.
Terdengar anggota Pomal itu mengutarakan kedatangannya untuk menanyakan barang bukti yang diduga dipakai Sertu Darso saat pembajakan kereta api tersebut. "Kalau enggak ada barang buktinya itu, yah kita susah juga periksa (Sertu Darso)," ujar anggota Pomal.
Sertu Darso bersama seorang warga sipil lainnya ditangkap anggota Brimob Polda Metro Jaya di Stasiun Senen, Jakpus, Sabtu pagi, seusai melakukan pembajakan KA Gajayana. Belakangan diketahui ada seorang lainnya yang diduga ikut terlibat pembajakan tersebut.
Setelah menjalani pemeriksaan awal oleh kepolisian di stasiun Senen, Sertu Darso langsung diserahkan ke markasnya untuk menjalani pemeriksaan.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut TNILaksamana Pertama TNI Untung Suropati mengatakan belum mengetahui motif Sertu Darso melakukan aksi pembajakan kereta api tersebut.
Namun, Untung mengakui bahwa saat ini Sertu Darso berdinas di Batalion Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) Lantamal III Jakarta. Ia juga mengakui bahwa apa yang dilakukan Sertu Darso adalah tindakan keliru dan melanggar sumpah prajurit.