Sabtu, 9 Agustus 2025

Moammar Khadafi Tewas

Megawati Puji Moammar Khadafi

Presiden kelima Megawati Soekarnoputri memuji sikap Presiden Libya Moammar Khadafi.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Megawati Puji Moammar Khadafi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri berpidato dihadapan ribuan kader dan simpatisan saat acara halal bi halal PDI Perjuangan DKI Jakarta di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (11/9/2011). Megawati hadir didampingi Taufiq Kiemas dan Puan Maharani serta hadir juga Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, para petinggi PDIP seperti Pramono Anung, Tjahjo Kumolo dan Effendy Simbolon juga terlihat. (tribunnews/herudin)

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kelima Megawati Soekarnoputri memuji sikap Presiden Libya Moammar Khadafi. Walau tewas secara mengenaskan, keberanian Khadafi mempertahankan sikap agar tak diintervensi asing patut diapresiasi. Khadafi berani mati demi mempertahankan agar ladang minyak Libya tidak dikuasai asing.

Megawati menyebut, jatuhnya Khadafi karena intervensi asing yang mengincar ladang minyak Libya. Padahal, Libya dibawah kendali Khadafi berencana menggenjot angka produksi minyaknya. Dari 600 ribu barel, produksi minyak milik Libya akan ditingkatkan menjadi 1.6 juta barel.

"Tapi, kalau dikapling-kapling untuk orang luar (pihak asing), bagaimana?" tanya Megawati saat bertemu dengan ribuan kader di Pendopo Bupati Cirebon, Sabtu (22/10/2011).

Khadafi tewas Kamis siang lalu di Sirte dengan luka tembak di dada, kaki, dan kepala. Khadafi tewas ditembak pejuang Dewan Transisi Nasional setelah pengawal Khadafi membuka persembunyian Presiden Libya itu. Padahal, saat itu Khadafi tengah bersembunyi di lubang drainase berdiameter 1 meter. Dari gorong-gorong penuh sampah dan pasir.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan