Moammar Khadafi Tewas
Megawati Puji Moammar Khadafi
Presiden kelima Megawati Soekarnoputri memuji sikap Presiden Libya Moammar Khadafi.
Penulis:
Rachmat Hidayat
Editor:
Ade Mayasanto

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kelima Megawati Soekarnoputri memuji sikap Presiden Libya Moammar Khadafi. Walau tewas secara mengenaskan, keberanian Khadafi mempertahankan sikap agar tak diintervensi asing patut diapresiasi. Khadafi berani mati demi mempertahankan agar ladang minyak Libya tidak dikuasai asing.
Megawati menyebut, jatuhnya Khadafi karena intervensi asing yang mengincar ladang minyak Libya. Padahal, Libya dibawah kendali Khadafi berencana menggenjot angka produksi minyaknya. Dari 600 ribu barel, produksi minyak milik Libya akan ditingkatkan menjadi 1.6 juta barel.
"Tapi, kalau dikapling-kapling untuk orang luar (pihak asing), bagaimana?" tanya Megawati saat bertemu dengan ribuan kader di Pendopo Bupati Cirebon, Sabtu (22/10/2011).
Khadafi tewas Kamis siang lalu di Sirte dengan luka tembak di dada, kaki, dan kepala. Khadafi tewas ditembak pejuang Dewan Transisi Nasional setelah pengawal Khadafi membuka persembunyian Presiden Libya itu. Padahal, saat itu Khadafi tengah bersembunyi di lubang drainase berdiameter 1 meter. Dari gorong-gorong penuh sampah dan pasir.