Komodo Keajaiban Dunia
JK: Banyak Orang yang hanya Pintar Bicara
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) sebagai duta besar Komodo mengomentari terpilihnya komodo menjadi new 7 wonder
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Husin
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), Senin (14/11/2011) tiba-tiba muncul di Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan.
Bersama Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, JK keliling kawasan olahraga dengan golf car. JK kemudian melihat dari dekat satu per satu venue yang dibangun di atas lahan yang sebelumnya rawa-rawa. JK juga makan siang di
Dining Hall Wisma Atlet JSC.
Usai dari Jakabaring, JK mampir ke Markas PMI Sumsel di Jl Ratna. JK tak lain Ketua Umum PMI Pusat dan Hj Eliza Alex, istri Alex Nurdin adalah Ketua PMI Sumsel.
Saat ditanya Sripoku.com (grup Tribunnews.com) atas terpilihnya Pulau Komodo dalam deretan tujuh keajaiban dunia versi New 7 Wonders, JK tersenyum.
Bagi JK yang menjadi duta untuk komodo, terpilihnya komodo ini lantaran dukungan yang luar biasa dari seluruh rakyat Indonesia dan internasional yang secara sukarela memberikan vote. Serta menjadikan komodo sebagai maskot SEA Games XXVI/2011.
"Kemenangan ini merupakan kemenangan seluruh rakyat Indonesia terutama Provinsi Nusa Tenggara Timur," katanya.
Dengan terpilih Pulau Komodo dalam deretan nama tujuh keajaiban dunia, JK menilai ini merupakan langkah awal membangun perekonomian yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan serta memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
"Mari kita syukuri kemenangan ini sebagai sebuah langkah menuju masyarakat NTT yang lebih sejahtera," katanya.
Selanjutnya, JK menyampaikan bahwa sebagai bangsa yang berdaulat, maka semua warga punya kewajiban untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan pariwisata komodo.
"Kita serahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan masyarakat, kami akan membantu. Karena semuanya untuk kesejahteraan masyarakat NTT," ungkapnya.
Mengenai masih ada komentar miring soal kampanye komodo, JK hanya
mengatakan, "Di Indonesia ini negara bebas. Banyak orang pintar bicara yang terkadang tidak menghargai orang yang sudah kerja keras," katanya