KTT ASEAN 2023
SBY Ingin ASEAN Jadi Akselerator
Indonesia berharap ASEAN mampu menjadi pioner sekaligus akselerator untuk menghadapi tiga isu utama yang kini tengah menggerogoti dunia
Penulis:
Nurfahmi Budi
Editor:
Ade Mayasanto

Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM, BALI - DI akhir jabatannya menjadi Keketuaan ASEAN, Indonesia berharap ASEAN mampu menjadi pioner sekaligus akselerator untuk menghadapi tiga isu utama yang kini tengah menggerogoti dunia. ASEAN diharapkan menjadi penopang idealisme kondisi dunia yang memberi benefit bagi semua orang, tidak hanya segelintir kelompok manusia saja.
Hal tersebut ditegaskan Presiden Republik Indonesia, sekaligus pimpinan Keketuaan ASEAN, Susilo Bambang Yudhoyono, di hadapan jurnalis peliput Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN, di Grand Ballroom Hotel Ayodya, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2011) malam WITA.
Tiga isu utama yang menjadi tantangan terbesar bagi dunia saat ini antara lain pertumbuhan ekonomi yang melambar, pasar finansial yang tak stabil dan perekonomian dunia yang tak seimbang. Semua itu memberi efek negatif masing-masing seperti makin banyaknya pengangguran, kemiskinan, menyempitnya lapangan pekerjaan yang berakibat kurang bergairahnya industri kecil dan mikro serta rasa keadilan yang tak bisa terjaga secara optimal.
Imbasnya, faktor demokrasi menjadi barang mahal, yang berakibat negara-negara maju akan semakin selfish alias hanya memikirkan diri mereka sendiri. "Setelah pertemuan G-20 di Cannes, lalu dilanjutkan APEC di Honolulu, kini Bali harus melakukan aksi nyata agar tiga isu utama tersebut tidak menjalar ke wilayah ASEAN. Kita harus menjadi patokan untuk menjaga stabilitas keuangan," ujar SBY, melalui komentar tambahan usai acara.
Ia mengajak masyarakat ASEAN untuk bersatu dengan kawasan Asia Timur lainnya membentuk zona perekonomian yang seharusnya sangat kuat. Data statistik menunjukkan, saat ini jumlah penduduk di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara mencapai angka 3,05 miliar jiwa, atau sekitar setengah dari jumlah penduduk dunia.
"Sebagian dari peserta KTT ke-19 ASEAN ini juga ikut dalam kelompok G-20, ada juga yang hadir di KTT APEC. Jika di sana hanya sekedar adu kebijakan saja, di Bali inilah tempat bagi implementasi alias action-nya," tegas SBY.
Ia yakin, dengan GDP mencapai angka Rp 30 triliun, ASEAN, ditambah Asia Timur bisa menjadi kekuatan ekonomi baru di dunia, dan akan menarik perhatian bagi investasi di saat kondisi Uni Eropa yang tengah dilanda krisis, plus pengentasan krisis yang belum juga berhasil seratus persen di kawasan Amerika Selatan.