Rusuh di Sampang
Ijabi Minta MUI Tidak Hakimi Kelompok Minoritas
Wadah jamaah Syiah yakni Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi) meminta lembaga-lembaga keagamaan, khususnya Majelis Ulama
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wadah jamaah Syiah yakni Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi) meminta lembaga-lembaga keagamaan, khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melindungi kebebasan beragama dengan tidak membuat pernyataan-pernyataan yang menghakimi kelompok minoritas secara tidak adil.
Hal tersebut dilontarkan menyusul adanya kericuhan yang terjadi di Sampang, Madura.
"Mendesak lembaga keagamaan MUI melindungi kebebasan beragama, dan tak membuat pernyataan menghakimi kelompok minoritas," ujar Ketua Dewan Syura Ijabi, Jalaluddin Rakhmat saat konferensi pers di kantornya, Jalan Kemang VI, Jakarta, Sabtu (31/12/2011).
Ijabi, kata Jalaluddin, juga memohon kepada Ketua Nahdlatul Ulama (NU), Said Agil Siradj untuk tidak hanya menghimbau warga NU menghentikan kekerasan, tetapi juga bertindak riil secara organisatoris ke jenjang organisasi paling bawah.
"Kalau dulu saat zaman almarhum Gus Dur, apapun kata beliau semua diturutin sampai ke tingkat bawah, kalau yang sekarang sepertinya tidak," jelas Jalaluddin.
Lebih jauh Jalaluddin menjelaskan agar semua warga pemeluk Syiah menahan diri dan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan ormas serta lembaga sosial masyarakat untuk menyelesaikan semua persoalan dengan berlandaskan hukum dan ketentuan yang berlaku.
"Kita minta para penganut Syiah menahan diri dulu lah,"pungkasnya.