Greenpeace Dianggap Tak Berdaya
LSM Greenpeace dianggap tak berdaya untuk bisa protes keras atas penyelundupan limbah B3 dari Inggris dan Belanda ke Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - LSM Greenpeace dianggap tak berdaya untuk bisa protes keras atas penyelundupan limbah bahan beracun berbahaya (B3) dari Inggris dan Belanda ke Indonesia. Sikap diam LSM asing yang bermarkas di Belanda ini mengundang kecurigaan dan kecaman. Hal ini dikatakan olehKoordinator Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing, Rudy Gani. Ia menduga menduga sikap diam Greenpeace karena banyak menerima kucuran dana dari kedua negara tersebut
"Untuk tahun 2010 saja, Greenpeace menerima dana 2.250.000 poundsterling atau senilai Rp 31 miliar dari lotere Belanda. Data itu jelas terlihat di situs Greenpeace sendiri," ujar Rudy Selasa (14/2/2012)
Salah seorang anggota Komisi III DPR, Syarifudin Suding mengatakan, fakta donasi dari Belanda dan Inggris inilah yang menguatkan dugaan kenapa Greenpeace memilih tutup mulut dan tidak bereaksi sama sekali.
"Barang-barang beracun itu kan datang dari Belanda dan dari negara lain tetapi lewat Belanda. Sehingga, boleh jadi ada keterkaitan antara Greenpeace di sana," ujar Suding.
Sepak terjang Greenpeace yang selama ini rajin berkoar-koar tentang penyelamatan lingkungan, tiba-tiba ‘’tidak bersuara’’ ketika berhadapan dengan Belanda dan Inggris.
“Anehnya, aktivis lingkungan terutama Greenpeace tidak mengambil sikap yang tegas. Padahal, mereka selama ini selalu bersuara lantang tentang lingkungan. Kenapa tidak ada protes, kenapa Greenpeace diam saja, itu harus dipertanyakan,” Suding menegaskan.