John Kei Ditangkap
Polri Tak Takut Hadapi Massa John Kei
Polri mengaku tidak takut dengan sikap anarki massa John Kei, setelah ditangkapnya pentolan preman asal kepulauan Kei tersebut
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Taryono
Laporan Wartawan Tribunneews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polri mengaku tidak takut dengan sikap anarki massa John Kei, setelah ditangkapnya pentolan preman asal kepulauan Kei tersebut, oleh jajaran Polda Metro Jaya.
"Kita dikasih masyarakat senjata kok, kenapa takut," ucap Kabareskrim Polri, Komjen Polisi Sutarman di DPR RI, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Menurut Sutarman, ketika dirinya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, pihaknya sudah bertindak tegas terhadap pelaku premanisme.
"Memang kita bisa melakukan penegakan hukum kalau mereka melakukan pelangaran hukum. Kalau kelompok-kelompok itu tidak melakukan pelanggaran hukum kita tidak semena-mena menindak seseorang," ungkapnya.
Sebenarnya pihak kepolisian pun sudah melakukan pendataan terhadap kelompok-kelompok preman yang kerap membuat resah masyarakat Jakarta.
"Banyak (kelompoknya). Mereka ada debt collector yang digunakan bank, jasa-jasa finance seperti leasing, dan sebagainya," ucap Sutarman.
Mengenai laporan yang dibuat kuasa hukum dan istri John Kei terkait tuduhan kesalahan prosedur penangkapan pentolan preman tersebut ke Mabes Polri, Sutarman mengungkapkan bahwa pihaknya akan tetap memproses laporan tersebut.
"Apapun yang disampaikan, kita akan melalui proses pemeriksaan oleh Propam. Kalau langkah-langkah penyidik sudah benar tidak masalah. Saya kira hak seseorang untuk melaporkan tindakan kepolisian yang dianggapya tidak pas. Nanti akan dilakukan pemeriksaan," ungkapnya.
John Refra ditangkap Polda Metro Jaya di C'One Hotel, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (17/2/2012) lalau. Polisi terpaksa menghadiahi John Kei dengan timah panas karena melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri saat digerebek polisi.
John Refra sendiri ditangkap terkait kasus pembunuhan Bos PT Sanex Steel Indonesia Tan Harry Tantono di Swiss Belhotel, Jakarta Pusat pada 26 Januari 2012. Berdasarkan CCTV, John Kei tampak masuk ke kamar tempat terjadinya pembunuhan tersebut yang mengindikasikan bahwa dirinya terlibat.(*)