Ini Dia Transkrip Wawancara Ical Sebut Muntasir 'Minum'

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Atmosfer internal Partai Golkar mendadak panas, penyebabnya adalah pernyataan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical yang menyebut Ketua Forum Silaturahmi Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II Partai Golkar, Muntasir Hamid 'habis minum'.

Memang bukan tanpa alasan Ical berbicara demikian, karena sebelumnya, sikap Muntasir yang membangkang atas pencapresan Ical. Gayung bersambut, Muntasir pun tersinggung disebut-sebut sebagai peminum.

"Saya ini orang Aceh masa begitu," kata Muntasir beberapa waktu lalu.

Akan tetapi dalam rekaman yang diperoleh Tribunnews.com, Ical memang berbicara seperti yang dimaksud di atas. Inilah transkrip rekaman wawancara Ical:

Agenda rapat ini?
Agenda hari ini yang pertama adalah hasil revitalisasi kepengurusan, yang kedua, isu-isu yang berkembang baik internal maupun eksternal partai (Golkar). Hanya dua agenda itu pada hari ini.

Terkait pencalonan Pak Ical sebagai capres?
Oh enggak ada di sini (rapat). Enggak ada pencalonan. Pencalonan kan yang mesti mencalonkan bukan DPP, yang mesti mencalonkan adalah mesti DPD I.

Apa rencana persiapan Rapimnasus?
Acara persiapannya belum disiapkan. Yang jelas, di sini kita lihat, ini tanggapannya bagaimana. Kan sekarang seluruhnya sudah 31 DPD I yang mengusulkan untuk perepatan. Kita tentu mesti mberikan tanggapan. DPP harus memberikan tanggapan terhadap usulan itu.

Termasuk dengan dibahas DPD II yang membangkang? Enggak ada DPD II yang membangkang. Cuma satu orang. Barang kali baru selesai "minum".

Survei, Anda jauh di bawah Prabowo?
Kita lihat nanti. kalau di bawah Pak Prabowo enggak apa-apa dong. Beliau sama Bu Mega kan sudah mantan pencapresan, enggak apa-apa.

Apakah ini (rencana Rapimnassus) akan dikomunikasikan ke DPP?
Itu adalah suatu kewenangan DPP.

Terkait dengan saran Dewan Pertimbangan?
Sudah kami dengar. Wantim, namanya kan Dewan Pertimbangan, yang memutuskan kan adalah DPP.

Akan menjadi pertimbangan khusus?
Itu DPP yang memutuskan

Pasca pengunduran Menkes, apakah ada saran untuk reshuffle?
Cari saja yang profesional.

Berarti dari yang nonpartai?
Profesional, bisa partai, bisa nonpartai, tapi harus profesional.

Apa perlu reshuffle total? enggak usah.

Kalau Wamenkes yang naik?
Memang ada Wamenkes, enggak tahu saya.