Minggu, 28 September 2025

Pesawat Sukhoi Hilang

Jurnalis Diundang Pihak Sukhoi Ikut Demonstrasi Terbang

Hingga kini, Ditjen Hubdar Kemenhub belum mengetahui penyebab hilangnya pesawat tersebut.

zoom-inlihat foto Jurnalis Diundang Pihak Sukhoi Ikut Demonstrasi Terbang
sukhpi.org
Pesawat Sukhoi Superjet 100

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti mengatakan, pihaknya tengah mencari pesawat Sukhoi Superjet 100 milik Rusia, yang hilang dari pantauan radar saat sedang melakukan demonstrasi terbang.

Hingga kini, Ditjen Hubdar Kemenhub belum mengetahui penyebab hilangnya pesawat tersebut.

”Masih dalam pencarian. Kami belum tahu penyebabnya. Jangan menduga-duga dulu lah,” kata Heryy di Jakarta, Rabu (9/5/2012).

Lebih lanjut Herry menjelaskan, di dalam pesawat tersebut terdapat sejumlah jurnalis. Namun, masih belum diketahui berapa jumlah jurnalis yang turut dalam pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan demo terbang itu.

”Iya. Jumlahnya saya belum dapat data. Totalnya sekitar 40 orang termasuk jurnalis. Dari pihak Sukhoi yang mengundang. Karena, jika ada pesawat baru, dia (sukhoi) mengundang,” terangnya.

Kantor berita Rusia, RIA Novosti pada pukul 14.09 WIB memberitakan, pesawat tersebut membawa 44 orang, yang terdiri atas delapan warga Rusia dan 36 warga negara asing.

Pesawat dinyatakan gagal kembali ke bandar udara tempat keberangkatan, setelah melakukan demo terbang mengelilingi udara Jakarta.

Pesawat tersebut berada di Jakarta dalam rangka menggelar pertunjukan keliling (roadshow) ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Dalam siaran pers Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Selasa (8/5/2012) disebutkan, pameran dan presentasi produk digelar di Jakarta, Rabu (9/5/2012), termasuk atraksi peragaan terbang.

Selain di Indonesia, pameran dan peragaan terbang serupa juga akan digelar di beberapa negara seperti Kazakhstan, Pakistan, Myanmar, Laos, dan Vietnam.

Pesawat jenis ini mampu mengangkut 98 penumpang dan menjelajah hingga jarak 3.048 kilometer untuk versi dasar, atau 4.578 kilometer untuk versi pesawat jarak jauh, dengan ketinggian terbang hingga 12.200 meter.

Uji terbang pertama digelar Mei 2008. Pada 2011, seri pertama pesawat yang telah mengantongi sertifikat dari otoritas sertifikasi Rusia (Russian Certification Authority) IAC AR dan EASA, dibeli dan digunakan maskapai penerbangan Armenia bernama Armavi. (*)

Berita Nasional Terkini

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan