Pesawat Sukhoi Jatuh
Ketua MPR: Saya Rasa Harus Dicoba juga Beli Sukhoi
Jatuhnya pesawat teranyar Sukhoi Superjet (SSJ) 100 tidak langsung membuat Indonesia atau pengusaha mengurungkan niat membelinya.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jatuhnya pesawat teranyar Sukhoi Superjet (SSJ) 100 tidak langsung membuat Indonesia atau pengusaha mengurungkan niat membelinya.
Pasalnya, menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Taufik Kiemas, bahwa peristiwa jatuhnya pesawat Rusia tersebut di Gunung Salak, Bogor, Rabu pekan lalu tidak menjadi ukuran hal yang sama akan terjadi.
"Itu human error ya. Saya rasa tidak ada seorang pun yang akan menjual barangnya kepada orang lain bila tidak laik terbang. Apalagi itu produk dari negara besar seperti Rusia," ungkapnya saat ditemui di kompleks gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (15/5/2012).
Karenanya, ia menyarankan kepada para pengusaha yang berkeinginan membeli produk teranyar Sukhoi tetap melakukan kontrak pembelian. Selain juga ada produk pesawat lainnya seperti Boing dan Airbus.
Apalagi, dia memberi pertimbangan, bahwa hadirnya pesawat Sukhoi SSJ 100 adalah niat baik Rusia mendorong pengembangan pesawat terbang militer menjadi pesawat terbang komersil.
"Apalagi mereka (Rusia/Sukhoi-red) sedang berusaha menciptakan pesawat terbang militer menjadi pesawat terbang sipil," jelasnya.
"Saya rasa harus dicoba juga Sukhoi, di tengah ada pertimbangan-pertimbangan airbus, dan boing," menurutnya.
Sejumlah pihak berencana membeli pesawat SSJ 100. PT Sky Aviation rencananya akan membeli 12 unit pesawat Sukhoi Superjet 100 keluaran Rusia yang terbaru.