IPW Desak Anggota Polri yang Brengsek Dipecat
Indonesian Police Watch (IPW) selain menilai Polri masih bersikap diskriminatif pada usianya ke-66, lembaga swadaya
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) selain menilai Polri masih bersikap diskriminatif pada usianya ke-66, lembaga swadaya masyarakat ini juga meminta petinggi Polri memecat anggotanya yang brengsek demi terbangunnya citra Polri yang lebih baik.
Diusia ke-66 Polri, tepat pada 1 Juli 2012 ini, IPW berharap para elite Polri terus mendorong reformasi Polri secara konsisten, dengan penekanan pada sistem kontrol yang diperkuat dan dipertegas.
"Elite Polri harus mau menyadari bahwa bukan saatnya lagi melindungi secara membabibuta oknum-oknum polisi yang brengsek. Polisi yang brengsek harus dipecat," ucap Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam siaran persnya, Jumat (29/6/2012).
Menurut Neta, masih banyak anak-anak bangsa yang mau menjadi polisi dan mau membawa Polri lebih baik lagi.
"Di sisi lain, pemerintah, DPR, dan publik harus membangun lembaga pengawas eksternal agar Polri tidak kebablasan dalam menjalankan reformasinya," ujar Neta.
Kemudian IPW pun mecatat bahwa organisasi Polri sudah sangat tambun dan tidak lincah, dengan jumlah jenderalnya mencapai 261 orang.
Untuk itu, Neta mengingatkan institusi yang dipimpin Jenderal Polisi Timur Pradopo ini jangan terjebak dengan eforia pemekaran daerah dengan ikut-ikut membuka Polda baru, Polres baru, dan Polsek baru.
"Wacana penggabungan beberapa Polda dan pembentukan kembali Polwil harus menjadi perhatian serius. Sebab yang diperlukan untuk memaksimalkan kinerja polri saat ini adalah diperkuat sistem pengawasan dan koordinasi pada anggota polri di lapangan," terangnya.
KLIK JUGA: