Senin, 25 Agustus 2025

Calon Presiden 2014

Sultan Tolak Dampingi Ical

Yang pasti, Sultan mengaku tak mempermasalahkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Hotel Aston, Bogor.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Sultan Tolak Dampingi Ical
TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA
Sri Sultan Hamengku Buwono X

TRIBUNNEWS.COM,YOGYAKARTA-- Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X keberatan dipasangkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sebagai presiden 2014.

Di sela-sela peringatan HUT ke 66 Bhayangkara di Polda DIY, Minggu (1/7/2012), Sultan mengungkapkan keenggannya diduetkan bersama Ical. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini mengatakan tak bisa melarang, niat orang yang memasangkan dirinya sebagai Cawapres.

"Meskipun, saya tidak bisa melarang orang yang mengajukan nama saya," katanya. Sri Sultan juga enggan memaparkan alasan penolakan untuk berduet dengan Ical.

Yang pasti, Sultan mengaku tak mempermasalahkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Hotel Aston, Bogor.

Rapimnas itu akhirnya menetapkan Ical sebagai calon tunggal untuk calon presiden (Capres) Golkar dalam Pemilu 2014. Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman mencoba mengajukan nama Sultan sebagai Cawapres untuk mendampingi Ical.

Nama Sultan sempat menguat dalam Rapimnas, Sabtu (30/6/2012) lalu. Para kader Beringin menggelindingkan nama Raja Yogyakarta itu sebagai pendamping Ical. Apalagi, keyakinan pendamping dari Suku Jawa kian mengkristal, sehingga Sultan diyakini sebagai tokoh paling tepat.

"Wapres memang diserahkan ke ketua umum, tapi di Rapimnas mengemuka dari etnis suku terbesar, yaitu Bapak Sultan Hamengku Buwono X," tutur Wakil Sekjen Partai Golkar, Leo Nababan.

Selain alasan etnis, beberapa kader menilai Sultan sebagai sosok negarawan yang cocok memimpin negara. Gubernur DIY itu juga berasal dari partai yang sama dengan Ical. "Beliau dari Golkar dan Pak Ical dari Golkar. Apabila di-endorse dengan anggota DPR, maka bisa maju bangsa ini," ujarnya.

Menurut Leo, partainya berharap bisa memenangi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. Tak tanggung-tanggung, apabila Golkar menang, target pendapatan per kapita masyarakat Indonesia dinjanjikan mencapai 25 ribu dolar AS per kapita pada 2045.

"Ini target kami. Blue print rencana kerja kami yang dipersembahkan untuk bangsa ini," katanya. "Ini adalah rembulan yang sedang membulat dan membulatkan untuk mendukung Pak Ical," ujar Leo sambil tersenyum.

Akhir Rapimnas akhirnya memutuskan Ical menentukan Cawapresnya sendiri. Menurut Juru Bicara Partai Golkar, Nurul Arifin, partai memberi kesempatan Ical memilih wakilnya hingga tahun depan.

Selain Sultan, Golkar membidik Mahfud MD (Ketua Mahkamah Konstitusi), Putra Presiden SBY Edi Baskoro Yudhoyono (Ibas), Pramono Edhie Wibowo dan Soekarwo (Gubernur Jawa Timur). Tak ada nama Jusuf Kalla (JK), mantan Ketua Umum Partai Golkar disebut-sebut.

Mantan Wapres JK sendiri tak hadir di ajang Rapimnas, sehingga memantik tengara adanya konflik intertal partai kuning ini. Usai Rapimnas, Minggu (1/7) kemarin, 33 Ketua DPD I Golkar membacakan deklarasi Ical sebagaai Capres 2014 di Sentul International Convention Center, Bogor.

Menurut Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Irianto Syaifuddin, Ical menyatakan kesiapannya maju dalam Pemilu 2014.

"Oleh karena itu, kami minta restu kepada masyarakat," kata Irianto. Ical mengungkapkan, alasan deklarasi dini sebagai Capres karena ia perlu waktu yang matang untuk memenangkan Pemilu.

"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya memohon doa dan restu agar langkah ini membawa amanah serta membuka jalan bagi kita semua untuk lebih memberikan pengabdian yang tulus kepada Tanah Air," kata Ical.

Pernyataan itu disampaikan di hadapan belasan ribu orang yang mengaku mendukung Ical sebagai calon presiden. Dia ntara mereka adalah para pengurus pusat dan daerah Golkar serta pengurus organisasi massa sayap Golkar.

Ical mengatakan, deklarasi ini sengaja dilakukan sekitar dua tahun sebelum pemilu lantaran dibutuhkan waktu yang panjang untuk menyosialisasikan ke seluruh daerah di Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang besar.

"Insya Allah dalam melakukan semua itu, saya akan berusaha untuk memberikan yang terbaik. Saya siap bekerja siang dan malam agar kemenangan berhasil kita raih serta harapan besar yang dilimpahkan kepada saya, mampu saya laksanakan dengan sebaik-baiknya," katanya.

Ia mengungkapkan, telah mengunjungi banyak daerah hingga ke pelosok desa. Selama itu, ia mengaku bertemu warga dengan berbagai latar belakang.

"Terus terang, saya tersentuh dan terharu oleh antusiasme serta kehangatan sambutan mereka. Dalam sorot mata mereka, saya melihat kerinduan pada sosok kepemimpinan yang mau dan sanggup membela nasib mereka," tegasnya.

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan