Panglima TNI Paparkan Tujuh Sifat Air di Akmil Magelang
“Sebagai seorang Perwira TNI yang sekaligus sebagai seorang pemimpin harus benar-benar unggul dan memiliki 7
Editor:
Widiyabuana Slay



TRIBUNNEWS.COM - “Sebagai seorang Perwira TNI yang sekaligus sebagai seorang pemimpin harus benar-benar unggul dan memiliki 7 (tujuh) sifat baik seperti yang dimiliki oleh air”, demikian antara lain penegasan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., ketika memberikan pembekalan kepada 836 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI dan Polri di Gedung A.H. Nasution Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa tengah, Rabu sore (11/7/2012). Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com.
Menurut Perwira Tinggi TNI Bintang Empat ini, tujuh sifat air tersebut yaitu : Pertama, ketika dalam keadaan normal, air mempunyai sifat yang tenang. Ini bermakna sebagai pemimpin, tentu akan bertemu banyak masalah, pujian, kritik, caci maki bahkan cemoohan tetapi harus tetap tenang dan sabar serta tawakal untuk mencapai apa yang menjadi tujuan. Kedua, air akan mengalir ke laut yang merupakan kumpulan air dari seluruh dunia dengan sifat dan karakter yang berbeda-beda.
Maknanya, seorang pemimpin harus berpikir universal dan mempunyai wawasan yang luas, tetapi tidak mengorbankan kepribadian dan martabat bangsa yang merdeka dan berdaulat. Ketiga, air bisa digunakan untuk bercermin.
Artinya, pemimpin harus mempunyai sikap dan tindakan yang baik supaya bisa dicontoh oleh bawahannya. Di samping itu, pemimpin juga harus mampu bercermin kepada bawahannya. Keempat, air mempunyai sifat mengalir ke bawah atau tempat yang lebih rendah. Ini mengandung makna sebagai pemimpin, ia harus selalu memperhatikan bawahannya dan tidak cepat goyah hanya karena memikirkan kemajuan karir semata. Kelima, air bersifat pemersatu.
Maknanya, seorang pemimpin harus dapat menggalang kesatuan dan persatuan komponen yang dipimpinnya. Keenam, air bersifat suci dan digunakan dalam kepentingan agama. Ini bermakna, sebagai seorang pemimpin harus beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, selalu menjalankan perintah agama dan menjauhi larangannya dan Ketujuh, air juga bersifat sangat lembut, tetapi terkadang bisa menjadi sangat keras menghancurkan apa saja. Ini artinya, seorang pemimpin yang baik harus bisa menjadi pedoman dan bertindak tegas agar berhasil dalam menjalankan kepemimpinannya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, dalam pola pembinaan karir Perwira TNI, tidak dimungkiri kemungkinan adanya iklim persaingan yang tidak sehat yang seringkali membawa dampak negatif dalam hubungan antar sesama perwira, atasan maupun bawahan yang kemudian dapat merusak keharmonisan komunikasi dalam satuan dan secara individual dapat menyebabkan kegagalan para perwira dalam meniti karirnya. Oleh karena itu, Panglima TNI berpesan agar para Capaja TNI dan Polri harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan dan Kode Etik Perwira untuk menumbuhkan komposisi yang fair dalam berkarir dan berprestasi di kalangan para perwira TNI.
Menutup pembekalannya, Laksamana TNI Agus Suhartono mengucapkan “Selamat Datang kepada Capaja TNI dan Polri” di lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia. Panglima TNI berharap kepada Capaja TNI dan Polri agar menunjukkan dan membuktikan bahwa mereka layak disebut sebagai perwira generasi penerus TNI dan Polri yang handal, profesional sehingga disegani lawan dan dicintai oleh rakyat Indonesia.
Turut hadir dalam acara pembekalan tersebut antara lain, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kasal Laksamana TNI Soeparno, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, para Asisten Panglima TNI dan pejabat teras dari masing-masing Angkatan dan Kepolisian.