Rabu, 10 September 2025

Menyongsong Ramadan

Mulai Puasa Jumat atau Sabtu, Ya?

Cara atau sistem penetapan awal bulan kamariah dapat diklasifikasikan ke dalam dua sistem, yakni rukyat dan hisab

Editor: Dahlan Dahi
zoom-inlihat foto Mulai Puasa Jumat atau Sabtu, Ya?
TRIBUN BATAM/ CHANDRA PUSPONEGORO
Proses rukyatul hilal di pantai Melur Batam yang dilakukan Kemenag Kota Batam tahun 2011 lalu.

Perhitungan Astronomis
Ditemui di acara yang sama, peneliti di Observatorium Bosscha, Moedji Raharto, mengatakan, secara astronomis posisi bulan dan matahari untuk penetapan awal Ramadan dapat dihitung dari awal.

Pada 19 Juli 2012, tinggi bulan saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia masih kurang dari dua derajat.

Di Pelabuhan Ratu misalnya, posisi matahari terbenam pada pukul 17.52 WIB dan bulan terbenam pada pukul 18.00 WIB. Tinggi bulan saat matahari terbenam pada 19 Juli 2012 pukul 17.52 WIB adalah 1 derajat 20'.

Fraksi iluminasi bulan masih kurang dari satu persen atau secara umum masih 0,22 persen.
Pada 20 Juli 2012, di Pelabuhan Ratu posisi matahari terbenam pada pukul 17.52 WIB dan bulan terbenam pada pukul 18.51 WIB dengan posisi 13 derajat 11'. Fraksi iluminasi sabit bulan mencapai dua persen.

"Kondisi posisi bulan saat matahari terbenam pada 19 Juli 2012 belum memenuhi kriteria visibilitas hilal, jadi hilal baru visibel pada 20 Juli 2012," kata Muji.

Menurut kriteria kesepakatan kebanyakan ormas Islam, ujarnya, yang berpedoman pada tinggi minimal dua derajat jarak bulan matahari tiga derajat dan umur bulan delapan jam serta visibilitas hilal, maka hilal penentu awal Ramadan 1433 H baru visibel pada 20 Juli 2012 setelah matahari terbenam.

"Dengan asumsi ini kemungkinan besar awal Ramadan 1433 H pada 20 Juli 2012 setelah magrib, tarawih pertama pada 20 Juli 2012 dan puasa pertama pada 21 Juli 2012," katanya.

Menurut Muji, sebagian umat Islam lain kemungkinan puasa lebih awal karena menggunakan pemahaman lain. Ketinggian bulan saat matahari terbenam pada 19 Juli 2012 dianggap cukup untuk memastikan awal Ramadan.

"Indonesia sebetulnya memerlukan kalender Islam yang disepakati oleh semua umat agar ada satu kesepahaman yang lebih luas sehingga tidak direpotkan dengan sejumlah perbedaan," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan