Ledakan di Depok
Wiranto: Orang Terkucil Berpotensi Jadi Teroris
Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, menyatakan, maraknya aksi teror di Indonesia terkait dengan kesejahteraan penduduk.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, menyatakan, maraknya aksi teror di Indonesia terkait dengan kesejahteraan penduduk. Selain itu, pelaku biasanya orang yang terasing dari lingkungannya.
"Kalau kita lihat dari yang melakukan terorisme adalah orang yang dikucilkan. Biasanya orang seperti itu lebih mudah melakukan hal yang buruk," kata Wiranto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/9/2012).
Wiranto mengatakan, terorisme merupakan jaringan internasional. Ia menuturkan, aksi teror tersebut juga berkaitan dengan rasa keadilan dan penegakan hukum.
"Kesejahteraan dan penegakan hukum akan berbanding lurus dengan terorisme," katanya.
Diketahui akhir-akhir ini marak aksi teror terjadi seperti penyerangan dan penembakan polisi di Solo, penemuan bahan peledak di Tambora, Jakarta Barat, dan ledakan bom di Beji, Depok.
Sebelum terjadi ledakan di Depok, polisi menangkap Firman sebagai terduga teroris di Kalimulya, Depok. Firman diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Solo selama Agustus 2012.
Dalam penemuan bom di Tambora, polisi memburu terduga teroris Muhammad Toriq yang kemungkinan memiliki bahan peledak itu.
Toriq kabur setelah warga mencurigai aktivitas di rumahnya yang mengeluarkan kepulan asap. Polisi menyita berbagai alat perakitan bom dan detonator di rumah tersebut.
Kemudian pada Sabtu (8/9/2012) terjadi ledakan bom di Jalan Nusantara, Beji, Depok. Dan, Minggu kemarin Toriq dikabarkan telah menyerahkan diri di Pos Polisi Tambora.
BACA JUGA: