Bom di Tambora
Densus 88 Kembali Bekuk Dua Teroris Kelompok Thoriq Cs
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali membekuk anak buah DPO teroris Santoso di jalan Kangkung, Kelurahan Balaroa, Kota Palu
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali membekuk anak buah DPO teroris Santoso di jalan Kangkung, Kelurahan Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10/2012) sekitar pukul 15.30 WITA
Tim khusus Polri berlambang burung hantu tersebut menangkap seseorang bernama Imron yang merupakan alumni Dams Shahada, Boyolali, Jawa Tengah. Pria kelahiran 26 Januari 1986 tersebut berpropesi sebagai petani dan tinggal di Desa Labuan, Kecamatan Lage, Poso.
"Perannya adalah sebagai kurir kelompok Santoso, sebagai fasilitator peserta latihan ala militer di sekitar Sulawesi Tengah dan mencari atau membeli senjata api," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/10/2012).
Selain itu, Imron pun masih terkait dengan sejumlah penemuan bom di Beji, Depok dan di Solo beberapa waktu lalu.
"Ia belajar merakit bom dari kelompok Badri (Solo) dan Kelompok Thoriq, serta melakukan fa'i berulang kali di wilayah Sulawesi Tengah atas perintah Santoso (Teroris yang saat ini masih DPO). Ia memiliki dan menggunakan senjata api revolver untuk kegiatan fa'i," ujar Boy.
Kemudian, pada hari yang sama Senin (8/10/2012) sekitar pukul 19.00 WIB tim Densus 88 Antiteror Polri pun membekuk terduga teroris lainnya bernama Sopian alias Acong. Ia merupakan orang yang lari pada saat ledakan bom di Beji, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Sopian ditangkap di rumanya yang terletak di Jalan Pulo Mangga K RT 03 RW 04 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok.
"Sopian alias Acong, dia merupakan salah satu yang memberikan bantuan pada grupnya Thoriq cs. Itu terkait bom yang di Beji," kata Boy.
Klik: