Mantan Pejabat Malaysia Menghina Habibie
Sikap Zainuddin Maidin Menggambarkan Tak Paham Demokrasi
menggambarkan ketidaktahuannya akan pemahaman demokrasi.
 
							TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ketua DPR Marzuki Alie meminta masyarakat Indonesia untuk tidak terlalu menanggapi tudingan Mantan Mentri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin terhadap Mantan Presiden BJ Habibie dan terkait proses demokrasi di Indonesia.
Menurutnya, pada dasarnya tudingan itu adalah tudingan pribadi Zainudin dan bukan sikap resmi pemerintah Malaysia yang menurutnya justru menggambarkan ketidaktahuannya akan pemahaman demokrasi.
“Masyarakat jangan terprovokasi, protes boleh saja kita lakukan dan DPR pun telah menyatakan sikapnya dalam paripurna kemarin untuk mengirimkan surat protes yang intinya menurut saya agar pemerintah Malaysia bisa menjaga keharmonisan hubungan kedua negara dengan mendidik masyarakatnya untuk bersikap layaknya negara yang bersahabat,"ujarnya.
"Serta memiliki budaya ketimuran. Negara kita dan rakyat Indonesia jauh lebih berbudaya karena tidak pernah mengurusi apa yang menjadi urusan negara lain,” ujar Marzuki di Gedung DPR, Jakarta,Rabu (12/11).
Indonesia yang menganut demokrasi menurutnya siap dikritik oleh siapapun dan berbeda dengan Malaysia yang tidak akan menerima kritik, meski itu dari warga negaranya sendiri.Mereka sendiri nampaknya masih merasa minder dengan Indonesia sehingga terus melakukan provokasi-provokasi yang justru menunjukkan rasa minder itu.
”Rakyat mereka merindukan demokrasi seperti di Indonesia. Pemerintahnya sangat alergi terhadap kritik, berbeda dengan kita.Jangankan menerima kritik dari kita, dari Anwar Ibrahim saja mereka tidak terima,” imbuhnya.
Media mereka pun masih dikontrol oleh pemerintahnya dengan sangat ketat, sehingga pemberitaan yang muncul disana yang muncul hanya puja puji akan keberhasilan yang telah mereka capai, sementara ketidakberhasilan yang disampaikan melalui kritik tidak akan pernah muncul.
”Jadi, jangan harapkan membaca berita kritik media Malaysia terhadap pemerintahnya apalagi dengan tudingan.Tapi kalau lawan politik, ditulis setan pun tidak masalah, media mereka dibebaskan,” jelas Marzuki.
Marzuki juga menilai, pada dasarnya mereka sangat alergi terhadap perubahan yang ikonnya disana adalah sosok Anwar Ibrahim. Habibie menurutnya, hanya disangkut-sangkutnya saja dengan upaya mereka untuk terus mendeskreditkan Anwar.
Mungkin kata Marzuki lagi, sudah kehabisan akal membendung Anwar Ibrahim sehingga harus menyinggung-nyinggung rakyat Indonesia.
”Rakyat mereka masih belum berani menurut seperti rakyat kita. Kalaupun saat ini kondisi demokrasi Indonesia belum seperti yang diharapkan, tapi kondisi politik Indonesia masih jauh lebih baik dari Malaysia.Kita masih dalam proses dan tentunya akan mencapai hasil.Sementara Malaysia masih jauh,jangankan berdemokrasi, memulainya saja mereka belum,” tandas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini lagi.
 
							 
							 
			 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
											 
											 
											 
											