Kamis, 2 Oktober 2025

PKS Copot Kader yang Salah Gunakan Jabatan Publik

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaaq mengatakan, jabatan publik, baik di pusat maupun daerah, seringkali

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto PKS Copot Kader yang Salah Gunakan Jabatan Publik
makassar.tribunnews.com
Presiden PKS Lutfi Hasan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskira

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaaq mengatakan, jabatan publik, baik di pusat maupun daerah, seringkali menjadi sumber pendanaan politik bagi parpol.

Khususnya jelang pemilu, kata Lutfi, kekuasaan sebagai eksekutif sering disalahgunakan untuk kepentingan parpol pengusung.

Bagi PKS, lanjut Lutfi, pemimpin pada level apapun harus menuntaskan kepemimpinannya dan menggunakan kekuasaannya semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat, bukan partai politik.

Jika kader PKS yang saat ini menjadi gubernur, bupati atau walikota kedapatan menyalahgunakan kekuasaan untuk pemilu 2014, Presiden PKS ini tidak segan-segan untuk bertindak tegas.

"Bahkan PKS siap memberikan mosi tidak percaya untuk menjatuhkannya sebagai kepala daerah," kata Lutfi, Kamis (17/1/2013).

Luthfi mengatakan, PKS hanya ingin bahwa kadernya yang menjadi pimpinan daerah memastikan proses demokrasi dari awal hingga akhir berjalan lancar.

"PKS telah mewakafkan mereka untuk rakyat, mereka kini menjadi milik rakyat. PKS hanya ingin mereka memastikan segala proses tahapan pemilu berlangsung secara bersih, jujur, adil dan terbuka," tutur anggota Komisi I DPR ini.

Ia mengatakan, secara nasional, PKS memang sudah memasang target masuk tiga besar pada Pemilu 2014. Namun, untuk Sumatera Barat yang dipimpin oleh kadernya, target PKS adalah menjadi partai nomor satu dan diharapkan Sumbar menjadi provinsi terbanyak yang menghantarkan kadernya meraih kursi DPR RI.

"Untuk menjadi partai terbesar di Sumbar, PKS tidak membutuhkan kepala daerahnya, tetapi PKS membutuhkan masyarakat Sumbar mendukung PKS agar tidak hanya menjadi partai Islam terbesar, tetapi partai nomor satu secara nasional," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved