Senin, 29 September 2025

Kasus Impor Daging Sapi

Anis Matta Tanggapi Kritik para Pendiri Partai Keadilan

Dugaan pidana korupsi yang dilakukan Luthfi Hasan Ishaaq, menimbulkan kritik tajam dari bekas pendiri Partai Keadilan

Penulis: Y Gustaman
Editor: Gusti Sawabi
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Saksi Achmad FATHANAH - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta usai diperiksa Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), di Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2013). Anis Matta diperiksa oleh KPK sebagai saksi tersangka Ahmad Fathanah selama tujuh jam, terkait kasus tindak pidana pencucian uang dalam kasus dugaan penerimaan suap penetapan kuota impor daging sapi. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dugaan pidana korupsi yang dilakukan Luthfi Hasan Ishaaq, menimbulkan kritik tajam dari bekas pendiri Partai Keadilan yang meminta PKS dibubarkan dan seluruh asetnya diberikan ke fakir miskin.

Presiden PKS, Anis Matta, yang menggantikan Luthfi tak lama ditetapkan dan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menganggap angin lalu kritik tersebut. Di samping, secara pribadi Anis belum mendengar langsung.

"Saya tidak mendengar sendiri mereka berbicara soal itu. Tetapi umumnya mereka itu tidak lagi di PKS," ujar Anis bersama elite PKS, usai bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin di Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Menurut Anis, kasus yang menimpa Luthfi dan diramaikan dengan peran Ahmad Fathanah dalam kasus kebijakan kuota impor sampi tidak berkaitan dengan kebijakan partai politik sehingga sifatnya sangat pribadi.

"Jadi soal itu kita lebih bagus ikuti saja pengadilan karena toh belum selesai. Dari awal saya memisahkan antara masalah individu dan partai," terang Anis yang pernah menjabat Wakil Ketua DPR RI ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan