Ratu Atut Tersangka
Golkar Anggap Pernyataan Indra J Piliang Analisis Pribadi
Partai Golkar menganggap pernyataan Indra J Piliang merupakan analisis pribadi.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menganggap pernyataan Indra J Piliang merupakan analisis pribadi. Indra mengendus ada serangan politik dengan memanfaatkan moment penetapan Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka suap penanganan sengketa Pemilu Kada Lebak di Mahkamah Konstitusi.
"Saya tidak menyebut kesimpulan pribadi tapi sebagai analisis pribadi," kata Ketua DPP Golkar Hanjriyanto Y Thohari di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Menurut Hajriyanto, analasis yang dilakukan Indra Jaya Piliang merupakan hal biasa. Sama seperti pengamat dalam melakukan analisis politik.
"Kadang bikin kita tersenyum geli. Itu juga terjadi di dalam parpol, pandangan kan macam-macam, ada yang bicara keras minta sikat, non aktif, ada juga yag pegang teguh azas praduga tak bersalah," tutur Hanjriyanto.
Golkar, kata Hajriyanto, tidak melihat adanya skenario besar partai politik manapun dalam kasus Atut. Dalam era seperti ini, Hajriyanto mengatakan partai politik harus meminimalisasi kesalahan dalam berpolitik. Apalagi terkait kasus korupsi.
"Makanya harus ekstra hati-hati merekrut kader dan mempromosikannya dalam jabatan publik. Sekali salah milih malah diskredit," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra Jaya Piliang mengendus ada serangan politik dengan memanfaatkan moment penetapan Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka suap penanganan sengketa Pemilu Kada Lebak di Mahkamah Konstitusi.
"Kita mengawal, mengikuti prosesnya. Saya kan sebagai orang partai (Golkar) perlu melihat ini lebih dekat untuk merasakan suasannya," kata Indra di halaman kantor KPK, Jumat.
Menurut dia, Golkar mengendus adanya serangan yang dilakukan partai lain. Dia menyebut, partai itu memanfaatkan kasus ini untuk kepentingan politik mereka.
"Ya ada partai lain lah, kelihatan, kelihatan sekali mereka ingin (menjatuhkan). Misalnya desakan Atut untuk memundurkan diri, padahal dari mereka juga tidak meminta Hambit Bintih untuk mundur sebagai Bupati Gunung Mas," ujarnya.
Pernyataan Indra itu berkaitan dengan kondisi politik di Banten, pascapenetapan Atut sebagai tersangka. Sebab, Politisi Senior PDI Perjuangan Pramono Anung sudah menyebut Rano Karno otomatis menjadi Gubernur Banten.