Jumat, 15 Agustus 2025

Singapura Protes KRI Usman Harun

Penyamaran Usman-Harun Berantakan di Kapal Begama

OPERASI pemetaan Singapura berlangsung hingga malam hari. Mereka lalu berkumpul di tempat rahasia untuk memetakan pengamatan lokasi sabotase.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Ade Mayasanto
Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aj/Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aj
Foto-toro dokumen penyambutan jenazah Pahlawan Nasional Prajurit KKO Usman dan Harun yang namanya akan dijadikan Kapal Perang TNI AL. (Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aji) 

Penjagaan ketat yang dilakukan pihak keamanan Singapura membuat mereka mengatur siasat untuk berpencar. Hasilnya, Gani berpisah jalan dengan Usman dan Harun.

Sementara Usman membuntuti Harun dari belakang lantaran tidak mengetahui seluk beluk Singapura.

"Untuk menghindari kecurigaan, mereka berjalan berjauhan," tulis Murgiyanto.

Upaya Usman dan Harun menuju pelabuhan Singapura pun sukses. Mereka berdua menaiki kapal dagang Begama yang akan menuju Bangkok. Mereka lalu menyamar sebagai pelayan dapur.

Namun, penyamaran mereka berantakan pada 12 Maret 1965. Kapten kapal Begama mengetahui keberadaan mereka.

Kapten kapal lalu mengusir Usman dan Harun. Bahkan, bila Usman dan Harun tidak menggubrisnya, kapten kapal melaporkan keduanya ke pihak polisi.

13 Maret 1965 mereka keluar dari kapal dagang Begama. Ketika sedang mencari kapal lainnya, mereka melihat motorboat tengah dikendarai seorang Cina. Tanpa pikir panjang, keduanya merebut motorboat itu dan sejurus kemudian memacunya ke Pulau Sambu.

Nahas, motorboat yang mereka naiki mogok di tengah laut. Hingga akhirnya, patroli Singapura menemukan mereka pada pukul 09.00. Keduanya lalu dibawa ke Singapura sebagai tawanan. (Bersambung-)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan