Jumat, 7 November 2025

RUU Pilkada

Takut Hak Rakyat Tercabut, Yenny Wahid Dukung Pilkada Langsung

Kerugian inmateril yang akan terjadi yakni tercabutnya hak rakyat akan menimbulkan kerugian jauh lebih besar, dari pada keuntungan materil.

Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM/ACHMAD RAFIQ

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yenny Wahid mengaku ikut mendukung Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilakukan Langsung oleh Rakyat.

Hal itu diungkapkan Yenny ketika menghadiri peringatan hari perdamaian Dunia dari The Wahid Institute, di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (21/9/2014) .

"Saya pribadi mendukung Pilkada langsung oleh rakyat. Karena walaupun dikatakan secara materil bisa menghemat uang negara. Namun ada kerugian secara inmateril yang akan terjadi, apabila dipaksakan pemilihannya melalui DPRD," kata Yenny.

Lanjut Yenny, kerugian inmateril yang akan terjadi yakni tercabutnya hak rakyat akan menimbulkan kerugian jauh lebih besar, dari pada keuntungan materil.

"Kita mengimbau agar kedaulatan tetap ada ditangan rakyat. Jangan hanya ada ditangan elit politik saja," tandasnya.

Puteri kedua Gus Dur ini mengharapkan, agar warga masyarakat tidak ikut-ikutan konflik seperti elit politik. Selain itu, masyarakat juga bersama-sama untuk mengusung perdamaian di lingkungannya masing-masing.

Menurutnya, pascapilpres kemarin, masih ada luka di hati masyarakat yang harus disembuhkan secara bersama-sama.

"Harus ada upaya aktif, terutama dari para pemimpin dan elit politiknya, untuk saling bergandengan tangan agar masyarakatnya adem, tentram, dan sama-sama kedepan menata indonesia," kata Yenny.

Mantan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, Apapun pilihan politiknya, yang penting Indonesia tetap bersatu, aman dan jaya. Sehingga tidak ada terjadi lagi konflik atau perpecahan di Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved