Rabu, 5 November 2025

Lemhanas Bukan Lembaga Pemberi Sertifikasi dan Tukang Stempel

Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung soal ijazah palsu yang saat ini sedang marak dibicarakan.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Amriyono Prakoso
Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri saat memberikan kuliah umum kepada peserta didik angkatan 53 dari Lemhanas, Kamis (29/5/2015). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung soal ijazah palsu yang saat ini sedang marak dibicarakan. Megawati menyampaikan hal itu saat memberikan kuliah umum kepada peserta didik angkatan 53 dari Lemhanas, Kamis (29/5/2015).

Dalam kuliahnya Megawati juga mengharapkan agar Lemhanas tidak menjadi lembaga yang hanya menjadi tempat bagi wadah PNS bisa jadi eselon atau kenaikan pangkat bagi para TNI dan Polri.

"Saya sering ketemu teman-teman saya, lalu saya nguping. Mereka bicara bagaimana masuk Lemhanas, agar dapat sertifikat paling tidak untuk meningkatkan pangkat kalau dari kalangan TNI dan Polri. Kalau dari PNS untuk menaikkan eselon satu atau berharap jadi menteri," katanya.

Namun hal tersebut, langsung disanggah oleh Laksamana Madya TNI Didiet Hendriawan sebagai Wakil Gubernur Lemhanas setelah Megawati menutup kuliah umumnya.

"Ibu, Lemhanas itu bukan lembaga pemberi sertifikasi untuk kenaikan jabatan. Bukan juga lembaga Tukang Stempel." kata Didiet.

Didiet juga menambahkan bahwa Lemhanas adalah tempat untuk mendidik orang-orang yang akan menjadi pimpinan bangsa. Pendidikan Lemhanas juga mempunyai kurikulum tersendiri yang telah diubah tahun 2013 lalu. Menurut Laksda TNI Didiet, kurikulum yang telah diubah tersebut merupakan implementasi dari UU 1945.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved