Selasa, 30 September 2025

Ledakan Bom di Sarinah

Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq: Aparat Keamanan Kecolongan

jika aparat keamanan sigap maka bom di Sarinah tidak akan sampai meledak.

Editor: Johnson Simanjuntak
AP / VERI SANOVRI
Foto ini dirilis oleh agensi berita China Xinhua, seorang pria tak dikenal dengan senjata, terduga pelaku, terlihat setelah ledakan menghantam kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016. Serangkaian ledakan menewaskan sejumlah orang, terjadi baku tembak antara polisi dan beberapa orang yang diduga pelaku. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, ‎Mahfudz Siddiq menyebut aparat keamanan Indonesia kecolongan dengan terjadinya aksi peledakan di kawasan Sarinah, MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Karena jika aparat keamanan sigap maka bom di Sarinah tidak akan sampai meledak.

"Kita tidak mendeteksi area dan waktu terjadinya (ledakan). Ya kita kecolongan," kata Mahfudz dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menuturkan, fungsi intelijen harusnya dapat menangkal serangan terorisme.

Disamping intelijen, polisi juga dapat antisipasi.

"Tapi kemarin polisi menunjukkan mereka punya kesigapan. Polisi bisa antisipasi," tuturnya.

‎Mahfudz menilai, ledakan yang terjadi di Sarinah merupakan aksi balas dendam teroris yang ditujukan untuk pihak kepolisian.

Hal itu terbukti dari diledakkannya pos polisi.

"Teorinya, bom Sarinah adalah salah satu pembalasan karena yang diserang pos polisi. Harusnya polisi bisa mengkalkulasi itu," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan