Kamis, 4 September 2025

Ledakan Bom di Sarinah

Terduga Teroris MA Pendiam dan Jarang Berkomunikasi Dengan Tetangga

Dia jarang berkomunikasi dengan tetangga.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Panser TNI berjaga disekitar kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). Sejumlah pelaku teror melakukan peledakan dan penembakan kepada polisi dan warga didaerah Sarinah, Jakarta Pusat, mengakibatkan korban tewas serta terluka. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terduga teroris bom Sarinah berinisial MA dikenal sebagai sosok pendiam.

Dia jarang berkomunikasi dengan tetangga.

Dia hanya terlihat saat mengikuti ibadah salat di Masjid Al Uswah Jalan Meruya Utara

Pernyataan itu disampaikan Alfian, selaku tetangga terduga teroris itu.

“Dia sering salat di masjid. Saya sering salat bareng. Tetapi, dia pendiam dan tidak berbaur sama tetangga,” tutur Alfian kepada wartawan ditemui di Kampung Sanggrahan RT/RW 002/03, Meruya Utara, Kembangan, Jumat (15/1/2016). 

Dia mengaku tetangganya itu sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir.

Sebelumnya, sempat mencari nafkah sebagai sopir angkot dari Koperasi Wahana Kalpika (KWK) jurusan Citraland-Green Garden.

Dia menilai, MA mempunyai komunitas tersendiri. Sebab, dia melihat sering ada orang-orang berkumpul di rumahnya. 

“Kata orang-orang sekitar rumahnya, dia sering ada ngumpul-ngumpul di rumahnya,” kata dia.

Warga telah menerima informasi MA terduga teroris yang meninggal dunia saat insiden di Sarinah.

Informasi itu diterima pada Jumat sore. Ini mengagetkan warga. 

Di rumah itu, MA tinggal bersama istri, SM (31) dan tiga orang anak.

Sehari-hari, dia mencari nafkah sebagai sopir angkot dari Koperasi Wahana Kalpika (KWK) jurusan Citraland-Green Garden. 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan