Kamis, 21 Agustus 2025

Kontroversi Gafatar

Kontras: Mencap Gafatar Sesat Pertajam Konflik Horizontal

bahwa ormas Gafatar menganut aliran sesat justru mempertajam konflik horizontal

Editor: Johnson Simanjuntak
ISTIMEWA/POLRES BANDARA SOEKARNO-HATTA
Ratusan pengungsi eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu (23/1/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Puri Kencana Putri justifikasi yang dilontarkan pemerintah bahwa ormas Gafatar menganut aliran sesat justru mempertajam konflik horizontal antara masyarakat dengan eks Gafatar.

"Akan sangat mengerikan apabila negara menyerderhanakan situasi anomali sosial dengan cap atau stigma sesat," ujar Puri saat diskusi terkait Gafatar yang digelar oleh Smart FM bersama Populi Center di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (23/1/2015).

Menurut Puri, pernyataan pemerintah yang menjustifikasi pengikut Gafatar membuat masyarakat semakin cemas sehingga menjadikan para pengungsi merupakan ancaman bagi masyarakat

Sebagai negara demokratis, Puri mengatakan semestinya pemerintah bersikap netral, tidak ikut terjerumus hingga memvonis sebuah kepercayaan adalah aliran sesat.

"Negara harus berdiri kukuh apalagi ada kelompok sosial yang merasa terancam," kata Puri.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan