Pratu Suparlan Lompat ke Kerumunan Fretilin Sambil Berteriak 'Allahu Akbar'
Sebuah postingan yang diunggah Luhut Pandjaitan melalui akun Facebook miliknya menjadi buah bibir netizen.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah postingan yang diunggah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Facebook miliknya menjadi bahan perbincangan netizen.
Dalam postingannya, mantan anggota Komando Pasukan Khusus itu mengunggah kisah tentang keberanian Prajurit Satu Suparlan melawan pasukan Fretilin.
Dikisahkan dalam postingan tersebut, Pratu Suparlan tewas mengorbankan diri saat dikepung oleh pasukan Fretilin.
Begini ceritanya seperti yang dituliskan oleh akun milik Luhut tersebut:
Pratu Suparlan bersimbah darah menerima rentetan tembakan musuh saat dia sendirian menerjang ke sekumpulan pasukan Fretilin.
Setelah amunisinya habis, Suparlan menghunuskan pisau Komando dan memburu musuh ke semak belukar.
Suparlan masih sanggup merobohkan 6 orang.
Tiba saatnya Suparlan jatuh terduduk kehabisan darah.
Musuh mengerumuni dan menembak lehernya.
Meski sudah tak ada lagi daya untuk menggenggam pisaunya, Suparlan tetap tidak mau menyerah.
Dengan sisa tenaga terakhirnya, ditariknya pin granat, lalu dia melompat ke kerumunan Fretilin sembari berteriak, "Allahu akbar!"
Pertempuran di tahun 1983 itu meninggalkan 7 jenazah pasukan TNI dan 83 orang pasukan Fretilin di komplek Liasidi, pedalaman Timtim.
Suparlan dengan gagah berani mengorbankan dirinya demi untuk memberikan kesempatan kepada 5 orang pasukan unitnya menyelamatkan diri.
Malam itu terjadi pertempuran tidak imbang antara unit kecil Suparlan melawan ratusan Fretilin.
Kami menginvestigasi kebenaran cerita ini setelah mendengarnya dari Sera Malik, anggota Fretilin yang kami tangkap.