Wawan Purwanto bilang Kemenkominfo Harus Lebih Progresif Menutup Akun-akun Radikal
Pengamat terorisme berpendapat bahwa pelaku penyerangan pastor dan rencana peledakan bom di Medan minggu lalu, dilakukan oleh lone wolf.
Editor:
Toni Bramantoro
“Pemerintah sebaiknya jangan memberi peluang bagi akses radikal itu untuk tumbuh subur di kalangan generasi muda Indonesia. Begitu muncul, tutup lagi, muncul lagi, tutup lagi, begitu terus agar radikalisme tidak tidak bisa tumbuh subur. Yang repot kan karena mereka mendownload konten-konten itu dari luar negeri. Maka pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo harus proaktif menutup. Sebagai bangsa berdaulat, kita harus memproteksi diri,” papar Wawan.
Karena itu, menurut Wawan peran keluarga sebagai salah satu sarana proteksi dari pengaruh radikalisme sangat sentral dan penting.
“ Bagi saya peran keluarga dan dunia pendidikan sangat sentral untuk melindungi anak-anak dan remaja dari pengaruh radikalisme. Bagaimanapun juga, keluarga adalah orang terdekat bagi anak. Keluargalah yang harus terus mengawasi gerak gerik sehari-hari dari putra putri mereka. Orang tua harus aktif mengontrol pemakaian internet dan gadget anak-anak mereka agar terhindar dari konten radikal. Jika anak terpapar radikalisme dari internet, maka itu adalah kesalahan orang tua. Karena pada dasarnya anak-anak yang terpapar beum cukup matang dalam bertindak dan itu membutuhkan peran orangtua,” urai Wawan.