Jadi Tempat Transit Teroris, Polda Sulut Himpun Informasi dari Nelayan
Jenderal bintang dua ini menerangkan ancaman terorisme di Polda Sulut memang cukup tinggi karena berbatasan dengan Filipina dan Sulteeng
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) kerap dijadikan sebagai lokasi transit bagi para teroris.
Hal ini diakui pula oleh Kapolda Sulut, Irjen Wilmar Marpaung saat ditemui di Polda Sulut, Selasa (20/9/2016).
Jenderal bintang dua ini menerangkan ancaman terorisme di Polda Sulut memang cukup tinggi karena berbatasan dengan Filipina dan Sulawesi Tengah.
"Kami punya program-program untuk menangkal gerakan radikalisme dan teroris di Sulut. Ancaman disini memang cukup tinggi karena berbatasan dengan Filipina yang ada kelompok Abu Sayyaf dan di Sulteng ada Poso," tuturnya.
Demi menangkal tumbuhnya gerakan radikalisme dan kedatangan para teroris, Wilmar mengaku pihaknya selalu menggandeng masyarakat dan pemerintah daerah.
Utamanya para warga di pinggir pantai atau para nelayan yang mengetahui ada informasi mencurigakan diminta segera melapor untuk segera ditindaklanjuti.
"Kami tidak bisa kerja sendiri dan pasti selalu minta bantuan masyarakat supaya bisa terus memonitor orang-orang atau pendatang. Nelayan kami berdayakan kalau ada hal janggal dan dicurigai segera melapor ke kami," tambahnya.