Selasa, 9 September 2025

Bom di Kampung Melayu

Kronologis Serangan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu Versi Bripda Febrianto Sinaga

Kepolisian menjelaskan kronologis kejadian ledakan bom bunuh diri di terminal bus Kampung Melayu, Jakarta Timur

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Polisi memeriksa jenazah dan melakukan olah TKP diduga bom di sekitar Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017). TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian menjelaskan kronologis kejadian ledakan bom bunuh diri di terminal bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017).

Menurut Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto kronologis ini berdasarkan keterangan dari anggota Polri yang lagi bersiaga menjaga pawai obor di Kampung Melayu.

Baca: Jokowi Berencana Tinjau Lokasi Bom di Terminal Kampung Melayu

Sekitar pukul 21.00 WIB, saksi atas nama Bripda Febrianto Sinaga mendengarkan ada ledakan pertama. Saksi dan teman, Bripda Regi Agung mendekati tempat kejadian perkara (TKP) sumber ledakan bom pertama.

"Sesampai di lokasi, saksi mencium bau menyengat dan kepulan asap berwarna putih," ujar Irjen Setyo saat konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (25/5/2017).

Saat itu saksi melihat ada empat korban tergeletak di tempat kejadian perkara (TKP). Diantaranya, anggora Sabhara Polda Metro Jaya atas nama Bripda Yogi, Bripda Taufan Tsunami.

"Dua anggota lainnya, saksi tidak sempat melihat wajahnya," lanjutnya.

Melihat kejadian tersebut, saksi berusaha mengevakuasi para korban dari TKP ke rumah sakit terdekat, dengan cara memberhentikan kendaraan.

Ketika saksi berusaha mengevakuasi korban, imbuhnya, pada pukul 21.05 WIB, terjadi ledakan kedua yang jaraknya sekitar 10 meter dari TKP pertama.

"Saksi merasakan sakit pada telinga karena ledakan dan tekanan udara dari ledakan tersebut, "jelasnya.

Saksi panik dan menjauhkan diri dari TKP ledakan bom. "Dengan menyetop pengendara motor untuk mengantarnya ke Mapolres Jakarta Timur untuk melapor," ucapnya.

Ketiga anggota Polri yang menjadi korban bom bunuh diri di Kampung Melayu memperoleh kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi pada tiga anggota Polri yang gugur saat bertugas.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi pada tiga anggota Polri yang gugur saat bertugas karena bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

"Berdasarkan keputusan Kapolri nomor 531/V/2017, Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa bagi seluruh korban anggota Polri yang gugur‎ dalam menjalankan tugas negara," jelasnya.

Setyo Wasisto melanjutkan atas nama pimpinan Polri, ia mengucapkan turut berduka cita atas gugurnya putra terbaik Polri dalam melaksanakan tugas negara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan