Hari Ini, Presiden Jokowi Bertolak ke Turki
Hari ini, Rabu (5/7/2017) Presiden Jokowi dan rombongan akan melakukan perjalanan udara menggunakan pesawat kepresidenan dari Bandar Udara Halim
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan mengunjungi dua negara, yakni Turki dan Jerman.
Hari ini, Rabu (5/7/2017) Presiden Jokowi dan rombongan akan melakukan perjalanan udara menggunakan pesawat kepresidenan dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur ke Turki.
Berdasarkan informasi dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Kunjungan ke Turki merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Erdogan ke Jakarta pada tahun 2015 yang lalu.
Presiden akan memanfaatkan kunjungan tersebut untuk meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang. Di antaranya bidang ekonomi, industri strategis, hingga pemberantasan terorisme.
Kemudian pada 7 hingga 8 Juli, Presiden akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg, Jerman.
Di KTT ini, Presiden akan menyampaikan pesan agar G20 dapat menjadi bagian dari solusi berbagai tantangan global, terutama dalam menghadapi ancaman terorisme di mana Presiden akan menjadi pembicara utama dalam sesi tersebut.
Terkait ekonomi dan keuangan global, Presiden akan menyinggung pentingnya aksi bersama anggota 20 dalam memerangi penggelapan pajak.
Mengingat, G20 harus mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan dan berimbang.
Di sela pertemuan G20, Presiden juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pimpinan negara sahabat, salah satunya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Presiden beserta rombongan direncanakan akan kembali tiba di Tanah Air pada Minggu, 9 Juli 2017 mendatang.
Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan tersebut di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong, Plt Kepala Sekretariat Presiden Winata Supriatna, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andri Hadi, Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dan Plt Deputi Bidang Protokol, Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Ari Setiawan.