Senin, 25 Agustus 2025

HUT Kemerdekaan RI

Mengenal Kereta Kencana yang Bertugas Bawa Bendera Pusaka ke Istana Merdeka

Parade budaya nasional memeriahkan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di Istana Merdeka.

Tribunnews.com/Glery
Kereta Kencana Ki Jaga Raksa 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Parade budaya nasional memeriahkan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di Istana Merdeka.

Kirab Bendera Pusaka Merah-Putih dari lapangan Monumen Nasional (Monas) ke Istana Merdeka, pada Kamis (17/8/2017), sekitar pukul 08.50 WIB, menjadi pertanda dimulainya serangkaian acara.

Baca: Tentara India dan China Terlibat Tawuran Saling Lempar Batu di Perbatasan

Duplikat Bendera Pusaka dan naskah teks proklamasi diambil dua anggota Paskibraka Nasional 2017.

Nilam Sukma sebagai pembawa duplikat Bendera Pusaka, paskibrakan dari DKI Jakarta, sementara Alifah paskibraka dari Provinsi Banten, membawa teks proklamasi dari Tugu Monas, Jakarta.

Lalu, kedua paskibraka ini memasuki Kereta Kencana Ki Jaga Raksa atau yang secara harfiah berarti Sang Penjaga Hati milik Pemerintah Kabupaten Purwakarta menuju Istana Negara.

Berjalan diiringi lagu kemerdekaan parade kirab bendera diikuti 21 kerajaan dari Sabang sampai Merauke.

Arak-arakan bergerak ke arah Istana dengan diiringi drum band ada pula pasukan berkuda dari Mabes Polri yang didatangkan langsung dari Belanda. Kirab bendera ini disambut antusias warga yang menyaksikan sepanjang jalan menuju Istana.

Sersan Dua Iwan Saputra dari Detasemen Kavaleri berkuda (Denkavud) TNI Angkatan Darat (AD) terpilih menjadi kusir kereta kencana.

Sebagai kusir, dia mengarahkan jalan enam ekor kuda yang didatangkan dari Parongpong, Jawa Barat. Kuda-kuda yang dipakai untuk menarik kereta kencana rata-rata pejantan berusia antara 7-13 tahun.

“Sudah dua tahun ini, kereta Kencana Ki Jaga Raksa dipakai. Saya ditugaskan untuk mempersiapkan kereta ini yang akan berkolaborasi dengan seluruh rangkaian tata upacara,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, Sri Wuryasturati, selaku penanggungjawab Kereta Kencana Ki Jaga Raksa, kepada wartawan, Kamis (17/8/2017).

Kereta kencana itu terlihat megah dari luar. Kereta kencana memiliki tempat duduk tertutup dan di bagian atas terdapat mahkota raja. Kereta itu terbuat dari kayu jati, hanya bagian shock breaker dan bagian batang roda yang terbuat dari baja.

Menyambut kemerdekaan, kereta itu dihiasi bunga mawar merah dan putih. Selain itu, ditambah gambar “72 th Indonesia Kerja Bersama”.

Dikarenakan kemegahannya kereta itu terpilih untuk membawa bendera pusaka dan teks proklamasi. Selain itu, telah disediakan juga kereta kencana dari Solo, Yogyakarta, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

“Kebetulan dari empat kereta dipiilih ini dianggap paling terawat. Kalau kereta ini mau satu atau dua hari sebelum dioperasikan kita mendatangkan teknisi dari Yogyakarta,” kata Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, Ade M. Amin.

Supaya tampil maksimal saat upacara kenegaraan tersebut, kata dia, ada sebanyak 13 orang dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta yang dikerahkan.

Mereka dibagi-bagi menjadi tiga tim khusus, yaitu tim dekorasi, tim perawatan, dan tim mengangkat kereta.

Sejumlah atlet dari Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga (PABBSI) Kabupaten Purwakarta dilibatkan.

Mereka menggunakan peralatan angkat besi menaikkan kereta ke atas truk dari Batalyon Arteleri Medan (Armed). Atas bantuan dari Armed, kereta itu dibawa ke ibu kota dan ditempatkan di Mako Garnisun Tetap 1/Jakarta, Jalan Medan Merdeka Timur.

“Tim mengangkat khusus dari tim PABBSI. Transportasi dari kami melibatkan teman dari PABBSI, ditarik ke truk memerlukan tenaga luar biasa. Jadi ada khusus tidak sembarangan. Di atas truk ada tali digunakan untuk itu. Kalau di truk jalan agak jelek ada hambatan secara teknis teman-teman tahu cara meletakkan di atas truk,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Purwakarta membuat Kereta Kencana Ki Jaga Raksa pada tahun 2009 di Solo, Jawa Tengah.

Kereta dibuat sebagai bentuk penghargaan terhadap Prabu Siliwangi. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi memilih sendiri nama kereta seharga Rp 145 juta itu. Nama Ki Jaga Raksa diambil dari gelar Prabu Siliwangi, yaitu Ki Pamanah Rasa.

Kereta Kencana Ki Jaga Raksa itu biasa disimpan di teras Gedung Negara Bale Nagri, Kabupaten Purwakarta.

Pada tahun ini, merupakan tahun kedua keikutsertaan kereta itu dalam upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di Istana Merdeka. Sebelumnya, kereta itu hanya dipergunakan saat perayaan hari ulang tahun Kabupaten Purwakarta.

“Dipakai saat hari besar, hari jadi Kabupaten Purwakarta maupun permintaan dari Istana. Kereta disimpan di Gedung Negara di kantor bapak bupati (Dedi Mulyadi,-red). Tetapi (dipergunakan,-red), dalam hal-hal tertentu misalkan ada permintaan dari pemerintah provinsi atau hari-hari besar di Purwakarta,” ujar Ade.

Rencananya, setelah dipakai saat peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di Istana Merdeka, kereta kencana akan kembali ke Purwakarta. Untuk kemudian, mempersiapkan diri dalam acara puncak perayaan HUT RI ke-72 di kabupaten itu pada 25 Agustus mendatang. Selain Kereta Kencana Ki Jaga Raksa ada tiga kereta kencana lainnya yang dimiliki pemerintah di salah satu kabupaten yang berada di Jawa Barat itu.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan