5 Fakta Sopir GrabCar Tewas Ditikam 26 Tusukan, Firasat Korban Sampai Polisi Tembak Mati Pelaku
Dita Simanjuntak, anak sulung korban tampak terdiam dan termenung menatap foto almarhum ayahnya yang terpampang di dinding rumah.
Editor:
Ferdinand Waskita
Baca: Menkopolhukam Akui Pernyataan Panglima TNI Soal Senjata Ilegal Timbulkan Kegaduhan
"Dia pasti lagi mau beli makan malam, dia itu tidak pernah pulang kemalaman. Biasanya paling lama itu pulang jam 10 malam," jelasnya.
Yorida sendiri mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum suaminya berangkat untuk kerja.
Ia hanya gelisah ketika suaminya tak kunjung pulang hingga pukul 12 malam kemudian ia menelpon suaminya.
"Jam 10 masih belum gelisah. Tapi sudah hampir jam 12 ke atas aku gak bisa tidur, tidur sebentar bangun lagi. Baru jam 3 datang 5 orang polisi datang ke rumah katakan suami saya jadi korban. Di situ saya langsung syok," ungkapnya.
2. Sosok David Simajuntak di mata anaknya

Dita Simanjuntak, anak sulung korban tampak terdiam dan termenung menatap foto almarhum ayahnya yang terpampang di dinding rumah.
Ia hanya bisa meratap di samping peti ayahnya.
Seesaat setelah jasad ayahnya datang, Dita dan Yorida tampak histeris dan menangis luar biasa.
"Ayah kenapa kau pergi?" teriak Dita dengan dengan cucuran air mata di matanya dilansir dari Tribun Medan.
Baca: Jejak Aris Wahyudi, Awal Karir Peneliti Lapan Lalu Dirikan Situs Lelang Perawan Nikahsirri.com
Sebelum jenazah ayahnya datang, Dita mengatakan dirinya sangat sedih kehilangan sosok ayah di usianya yang masih muda.
"Sedih, enggak percaya dia secepat ini, saya masih 16 tahun sudah ditinggal ayah," ujarnya Minggu (24/9/2017).
Menurut Dita, ayahnya adalah seorang yang pekerja keras dan jujur. Menafkahi keluarga dengan cara yang halal.
"Ayah itu pekerja keras dan giat untuk kejar target buat kami anak-anaknya. Kalau driver lain pakai cara curang untuk kejar target di Grab, Ayah nggak mau seperti itu, dia jujur. Gara-gara itu itu nggak dapat target," ceritanya dengan antusias.