Sabtu, 27 September 2025

Pilkada Serentak

Menilik Persaingan Demokrat Vs PDI Perjuangan Dalam Pilkada Serentak 2018

Kabar mengenai adanya kriminalisasi kepada pasangan calon yang akan diusung Partai Demokrat pada Pilgub Kalimantan Timur 2018, menjadi perhatian publi

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
TRIBUN/DANY PERMANA
Ilustrasi. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar mengenai adanya kriminalisasi kepada pasangan calon yang akan diusung Partai Demokrat pada Pilgub Kalimantan Timur 2018, menjadi perhatian publik.

Demokrat, melalui Sekjennya, Hinca Pandjaitan langsung menggelar konfrensi pers dan menilai ada hal yang tidak etis dilakukan sebuah partai politik.

Menanggapi hal itu, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto keesokan harinya menyindir bahwa terdapat sebuah partai politik yang suka mengeluh dan membuat puisi melodramatik.

Baca: PPP Resmi Usung Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur

Tanpa bermaksud menyulut situasi yang ada, Tribun mencoba melihat rivalitas keduanya di Pilkada 2018, terutama di pemilihan gubernur yang akan diselenggarakan di 17 provinsi.

Merangkum dari pemberitaan Tribun Network sejak Oktober 2017 hingga Januari 2018, hanya satu daerah kedua partai dikabarkan akan berkoalisi, yakni di Pilkada Kalimantan Barat.

Baca: Romy Sebut Lucu, Partai Pengusung Labeli Jokowi Anti-Islam dan Pro Komunis

Di sana, baik PDI Perjuangan dan Demokrat dikabarkan akan mengusung pasangan Karolina-Gidot sebagai cagub dan cawagub Kalimantan Barat.

Sementara 16 provinsi lainnya, kedua partai memiliki jagoannya masing-masing dan koalisi yang beberapa diantaranya masih dalam tahap komunikasi.

Dimulai dari ujung Sumatera, yakni di Pilkada Sumatera Utara. PDIP telah mengusulkan nama Djarot Saiful Hidayat untuk menjadi calon gubernur.

Baca: Romy Baca Peta Politik Pilpres 2019

Sedang, Demokrat dikabarkan akan mengusung JR Saragih, meski hingga saat ini belum ada keputusan pasti.

Turun sedikit ke Riau, PDIP sudah mengumumkan secara resmi pasangan Andi-Suyatno, sementara Demokrat dikabarkan akan mengusung Ahmad-Nurzahedi.

Di Sumatera Selatan, PDIP telah mencalonkan Dodi Reza-Giri yang langsung dibacakan oleh Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri.

Di pihak lain, Demokrat baru memunculkan nama Ishak Mekki yang juga merupakan ketua DPD Demokrat.

Baca: Alasan NasDem Alihkan Dukungan Dari Tengku Erry Kepada Edy Rahmayadi

Di Lampung, PDIP siap mengantarkan pasangan Herman HN-Sutono ke KPU daerah pada pendaftaran Pilkada 2018.

Sementara Demokrat dikabarkan akan mengusung petahana Ridho Ficardo sebagai calon gubernur.

Menyeberang ke Pulau Jawa, di Jawa Barat, kedua partai belum mengumumkan secara resmi, meski kabar terakhir, PDIP akan mengumumkan Ridwan Kamil sebagai kepala daerah.

Baca: Gus Ipul Mengaku Senang Kalau PDIP Duetkan Dirinya Dengan Risma

Begitu juga di Jawa Tengah, dua partai itu belum sempat menyebut satu namapun untuk diusung menjadi cagub dan cawagub.

Sedangkan di Jawa Timur, baik Demokrat dan PDIP sudah mengumumkan secara resmi pasangan calonnya.

Demokrat akan mengusung Khofifah-Emil Dardak, sementara PDIP tetap optimis mengusung Gus Ipul dan Azwar Anas bersama PKB.

Di Pulau Borneo, tepatnya di Kalimantan Timur, Demokrat berencana untuk mencalonkan Syaharie Jaang dan Rizal Effendi, sedangkan PDIP belum sempat menyebut nama pasangan calon.

Khusus Pilkada Kalimantan Barat, partai berlambang Banteng dan Mercy itu dikabarkan akan mendukung pasangan yang sama, yakni, Karolina-Gidot.

Di Pulau Dewata, Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono merestui IB Rai Dharmawijaya Mantra untuk ikut kontestasi menduduki kursi Bali 1.

Di kubu PDIP, sudah resmi mengumumkan pasangan Wayan Koster dan Cok Ace di pemilihan gubernur.

Di Nusa Tenggara Barat, Megawati memberikan mandat kepada pasangan Ahyar-Mori.

Koalisi Demokrat dan PKS dikabarkan sepakat mengusung pasangan Zulkifliemansyah-Sitti Rohmi.
Sedang di Nusa Tenggara Timur, kubu Demokrat tetap akan bersama PKS mengusung Benny K Harman.

Sementara PDIP mengusung pasangan Marianus Sae-Emi.

Di Pulau Sulawesi, kedua partai secara sah sudah mengumumkan pasangan calonnya di Pilkada Sulawesi Selatan.

PDIP resmi mengusung Nurdin Abdullah dan Sudirman Sulaiman, sementara Demokrat resmi mencalonkan Ichsan Yasin Limpo dan Andi Muzakkar.

Di Sulawesi Tenggara kepastian juga sudah dinyatakan kedua partai. Pasangan Rusjda-Sjafei yang diusung Demokrat akan berhadapan dengan pasangan Asrun-Hugua yang diusung PDIP.

Di Timur Indonesia, tepatnya di Maluku, Dankor Brimob Mabes Polri, Irjen Pol Murad Ismail yang berjanji segera mengundurkan diri dari kepolisian, dan Barnabas Orno telah menerima mandat dari putri Presiden Soekarno.

Di kubu Demokrat, pasangan Said Assagaf-Andreas akan diantarkan segera ke KPU daerah Maluku.

Di Maluku Utara, Demokrat masih belum menyebutkan nama pasangan calon yang akan diusung.

Sedangkan PDIP mantap sebut nama Abdul Gani dan Yasin Ali.

Rivalitas di Bumi Cendrawasih dari kedua partai juga akan menarik perhatian, pasalnya, Demokrat akan mengusung Lukas Enembe-Klemen, sementara PDIP menjagokan Wempy-Melkias.

Tentu, nama-nama tersebut di atas, masih memungkinkan untuk berganti ataupun berubah sewaktu-waktu hingga pendaftaran terakhir di KPU pada 10 Januari 2018 mendatang.

Peta koalisi yang belum terbentuk dan juga dinamika politik yang terus berjalan, dapat menjadi alasan lainnya yang patut dikawal demi terciptanya Pilkada 2018 yang kondusif dan pesta demokrasi bagi masyarakat bukan hanya isapan jempol belaka.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan