Selasa, 9 September 2025

Pengamat: Berat Bagi Fahri Hamzah Berbalik Jadi Pendukung Setia Jokowi

Keutungan besar bagi Golkar jika menerima Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah bergabung dengan Partai berlambang beringin.

Editor: Adi Suhendi
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, saat ditemui di Gedung Nusantara III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keutungan besar bagi Golkar jika menerima Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah bergabung dengan Partai berlambang beringin.

"Fahri Hamzah ini kan ibaratnya mutiara saat ini dalam politik. Karena namanya cukup populer dan elektabilitasnya cukup tinggi," ujar Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Senin (5/2/2018).

Baca: Pohon Pisang Hingga Batang Kayu dan Botol Minuman Tersangkut di Pintu Air Manggarai

Hanya saja, memang dia meragukan, apakah politikus parlemen yang dikeluarkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu bisa dan mau berbalik sikap dari mengkritisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres 2019.

Hal tersebut dikarenakan Golkar menjadi Partai pengusung Jokowi menjadi Calon Presiden pada Pemilu 2019.

"Hanya saja, apakah Fahri bisa dan berkenan mengubah perannya saat ini dari kritis menjadi pendukung sejati. Ini kan belum tentu," ucapnya.

Baca: Puisi Menohok Fadli Zon Soroti Kartu Kuning untuk Jokowi

Ia juga menilai wajar kalau Golkar memberikan syarat-syarat bagi Fahri sebelum bergabung ke partai.

Termasuk keharusan mengkampanyekan Jokowi sebagai capres di Pemilu 2019, sebab Golkar telah mengusungnya.

Namun, ia menilai sangat lah berat bagi Fahri mampu untuk menjalankan peran barunya tersebut.

"Kalau saya melihat saat ini di politik nasional, itu akan sangat berat buat Fahri untuk mengikuti itu," jelasnya.

Sebelumnya Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengaku telah mendengar kabar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah ditawari bergabung ke dalam partainya.

Namun, ia belum mendapat keterangan resmi dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto terkait rencana masuknya Fahri ke Golkar.

Baca: Presiden Jokowi Akan Ajak BEM UI ke Asmat

"Ya saya akan cek pada ketum (ketua umum). Tapi kan begini, kalau memang Pak Fahri mau bergabung dengan Golkar, tentu Golkar dengan senang hati menerima. Cuma ya harus ikut prosedur," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Beberapa keharusan yang harus dilakukan Fahri, kata Ace, ialah mengkampanyekan Jokowi sebagai capres di Pemilu 2019, sebab Golkar telah mengusungnya.

Ia juga mengatakan, nantinya Fahri harus menunjukkan karakter Golkar sebagai partai yang nasionalis. Hal itu, lanjut Ace, tentunya akan berbeda dengan PKS yang merupakan partai Islam.

"Karena itu, harus ikut dengan karakternya Golkar sebagai partai kekaryaan nasionalis dan sudah menyatakan dengan tegas mendukung Pak Jokowi sebagai capres di 2019. Tidak lagi keras dengan Pak Jokowi dan harus ikut mendukung pemerintahan ini sampai 2019," lanjut dia.

Fahri Hamzah terancam tak akan melenggang ke Senayan lagi pada periode selanjutnya.

Anggota DPR tiga periode berturut-turut ini tak diusung lagi sebagai calon legislatif oleh Partai Keadilan Sejahtera.

Fahri sebelumnya dipecat PKS. Namun, politisi asal Nusa Tenggara Barat ini melakukan perlawanan lewat jalur pengadilan. Ia sudah dimenangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tetapi PKS mengajukan banding

Fahri mengaku, banyak partai yang mengajaknya bergabung.

Bukan satu atau dua, bahkan hampir semua partai yang ada di DPR saat ini memberi tawaran.

"Saya sudah ditawari Golkar, PDI-P, Gerindra, Nasdem, PAN, PPP, Hanura, semualah," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan