Kamis, 21 Agustus 2025

PKB Ungkap Alasan Jagokan Cak Imin Cawapres

Tantangan ke depan adalah harus segera meningkatkan daya beli dan pendapatan masyarakat.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan arahan kepada kader sebelum menuju Gedung KPU untuk mengikuti pengundian nomor urut partai politik untuk pemilihan umum 2019 di Jakarta, Minggu (18/2/2018). Jelang pengundian nomor urut, kubu PKB melakukan doa bersama para kader dan memiliki keyakinan memenangkan pemilu 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai elemen masyarakat semakin intens mendeklarasikan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.

Seluruh kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga mendesak agar Ketua Umumnya yang akrab dipanggil Cak Imin bisa maju sebagai cawapres 2019.

Baca: Soft Tennis Indonesia Makin Yakin Menatap Asian Games 2018

“Benar, sekarang para sukarelawan dan simpatisan Cak Imin sudah semakin menyatu dengan struktur untuk mendesak agar PKB segera memutuskan Cak Imin maju sebagai cawapres 2019. Mayoritas aspirasi mendorong Cak Imin duet dengan Jokowi,” jelas Wasekjen PKB Daniel Johan dalam keterangan tertulis, Selasa (27/2/23).

Menurut Daniel ada 3 alasan kenapa Cak Imin layak maju.

Baca: Tidak Betul Ada Penyerangan Tokoh Agama di Kediri

Selain memiliki basis dukungan massa yang kuat dari warga NU sehingga akan mendongkrak elektabilitas Jokowi, Cak Imin juga bagian utuh dari kekuatan kebangsaan yang mampu menyatukan Islam dan Nasionalis, selain visi kerakyatan yang selama ini diyakininya.

“Capres siapa pun butuh wakil yang mampu mendongkrak dan menambah suara, dan Cak Imin memiliki itu, apalagi jumlah pemilih terbesar adalah Jawa. NU kan salah satu tiang penyangga keberadaan Indonesia. Jadi, kami berkeyakinan tiang penyangga ini penting diberik‎an kesempatan untuk memimpin negara. Cak Imin sebagai Ketum partai akan memastikan Jawa Timur dan basis NU solid. Setidaknya 11 juta suara PKB adalah nilai tambah yang menentukan,” ungkap Daniel.

Selain itu, Daniel menjelaskan Cak Imin adalah kader bangsa yang memiliki sejarah perjuangan yang panjang sejak remaja.

“Cak Imin itu bagian utuh dari kekuatan kebangsaan yang mampu menyatukan Islam dan nasionalis. Jejak perjuangan Cak Imin jelas, melewati 3 zaman, dan sejak dulu sampai nanti Cak Imin adalah sosok yang ada di garis kebangsaan. Sehingga secara ideologi tidak perlu diragukan. PKB bersama NU akan memastikan Pancasila dan kebhinekaan akan abadi di bumi Indonesia,” tegas Daniel.

Tantangan ke depan adalah harus segera meningkatkan daya beli dan pendapatan masyarakat.

Ini menjadi pondasi pertumbuhan ekonomi yang mendesak.

“Bagi Cak Imin yang harus segera dilakukan adalah tingkatkan daya beli dan pendapatan masyarakat. Ekonomi umat, pendapatan masyarakat harus digenjot, khususnya menengah ke bawah seperti petani dan nelayan yang mayoritas adalah nahdliyin. Cak Imin akan wujudkan hilirisasi untuk petani dan nelayan. Mereka jangan hanya produksi tapi juga terlibat di industri hilirnya karena nilai tambahnya disana. Bila nilai tambah bisa dinikmati petani maka daya beli akan terdongkrak, pertumbuhan ekonomi akan membaik,” jelasnya.

Selain itu Indonesia juga harus mengakhiri fundamentalisme pasar.

Cak Imin, jelas Daniel, menganggap negara harus tetap berperan untuk memperkuat dan melindungi industri lokal.

“Kita harus berdaulat dan mandiri di bidang ekonomi pangan dan energi, dengan mengandalkan kekuatan anak bangsa sendiri. Jangan dikit-dikit asing. Bangsa kita sanggup kok selama negara punya keberpihak. Jadi ini visi Cak Imin,” tutup Daniel.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan