Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2019

Grace Natalie Targetkan PSI Menang Dalam Pemilu 2019

Meskipun tergolong Partai baru, Partai solidaritas Indonesia (PSI) optimis memenangkan Pemilu 2019 mendatang.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Ketua Umum PSI Grace Natalie didampingi Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni, Ketua DPP Pusat PSI Samara dan beberapa anggota PSI, berkunjung ke Kantor Tribunnews.com, Jakarta, Selasa (7/3/2018). TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun tergolong Partai baru, Partai solidaritas Indonesia (PSI) optimis memenangkan Pemilu 2019 mendatang.

Target memenangkan suara rakyat dalam pesta demokrasi lima tahunan itu juga disampaikan pengrus PSI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.

"Target kita sama seperti ketika kita bertemu pak Jokowi di Istana. Kita sampaikan kepada pak Jokowi, target kita menang," ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie saat bertandang ke redaksi Tribunnews.com, Selasa (27/3/2018).

Baca: Kementerian Agama Terbitkan Aturan Baru Benahi Industri Umrah

Presiden Jokowi pun mengapresiasi positif target PSI.

Bahkan menurut Grace, target tersebut bukan mimpi di siang bolong.

Baca: Calon Petahana Wali Kota Malang Tersenyum Ketika Digiring KPK Kenakan Rompi Tahanan

Untuk mencapai target tersebut, ia mengulang pertanyaan Presiden Jokowi saat itu, yakni strategi apa yang akan dilakukan untuk mencapai target menang Pemilu 2019.

Grace Natalie pun menyakini pertanyaan itu pun muncul dari publik terkait startegi yang diambil PSI.

Perekrutan Calon Legislatif (Caleg) yang transparan dan profesional menjadi strategi pemenangan yang akan sangat membedakan PSI dengan partai politik yang lainnya.

Baca: Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap 8 Anak di Bogor Diringkus Polisi, Ini Pengakuannya

"Itu salah satu strategi kita. karena kita melihat salah satu problem dari rendahnya produktifitas di DPR adalah tidak ada proses seleksi Caleg yang profesional dan transparan," jelasnya.

Ia pun mencontohkan ketika seseorang bekerja itu ada target kerja, KPI (Key Performance Indicator), dan lainnya yang terkait produktifitas kerja.

Kalau syarat itu tidak mampu dicapai, maka karyawan tersebut mundur atau dikeluarkan oleh pemilik perusahaan.

Untuk itu PSI pun telah menunjukan mampu melakukan pendaftaran dan seleksi Caleg secara transparan dan profesional di hadapan panitia seleksi yang berisi tokoh-tokoh nasional di negeri ini.

Hal yang tidak kalah pentingnya, imbuhnya, PSI akan membuat surat perjanjian yang berkekuatan hukum dan mengikat dengan para Caleg.

Tujuannya, jelas dia, Caleg PSI akan diberhentikan jika tidak memiliki kinerja yang bagus untuk masyarakat.

"Kita akan buat Surat perjanjian yang berkekuatan hukum yang mengikat terhadap kedua belah pihak, PSI dan Caleg. Kalau performance Caleg tersebut dinilai rakyat tidak bagus, kita bisa mencopotnya," tegasnya.

Pada seleksi pertama Caleg PSI, sebanyak 116 nama bakal caleg dari PSI dinyatakan lulus untuk maju ke Pemilihan legislatif.

PSI juga membuka gelombang kedua rekrutmen bakal calon anggota legislatif (caleg) untuk Pemilu 2019.

Panitia seleksi (pansel) independen akan kembali menggelar uji kompetensi melalui wawancara terbuka.

Sebelumnya salah satu anggota pansel Mari Elka Pangestu berharap, pada gelombang kedua ini lebih banyak perempuan yang mendaftar.

Dengan begitu, diharapkan sepertiga calon legislatif dari PSI adalah perempuan.

Pada gelombang pertama, ada 1.155 pendaftar.
Dari 146 peserta yang mengikuti tes wawacara, PSI menetapkan 57 calon dinyatakan lolos, 58 lolos dengan syarat.

Sementara, 31 orang dinyatakan tidak lolos.
Pendaftaran gelombang kedua ini akan ditutup pada 28 Februari 2018.

Informasi lebih lengkap mengenai seleksi ini bisa dibaca di website resmi PSI di alamat www.psi.id.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved