Gatot Nurmantyo Pensiun Dari TNI: Soal Spanduk Hingga Pengakuan Prabowo
Jenderal TNI Gatot Nurmatyo pensiun dari tugasnya sebagai anggota TNI mulai 31 Maret 2018.
Penulis:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenderal TNI Gatot Nurmatyo pensiun dari tugasnya sebagai anggota TNI mulai 31 Maret 2018.
Dengan pensiunnya Mantan Panglima TNI tersebut, kini ia kembali menjadi masyarakat biasa.
Seiring dengan pensiunnya Gatot Nurmatyo dari TNI, sejumlah spanduk berisi pesan dukungan terhadapnya pun bertebaran.
Baca: Prabowo Bercerita Soal Suguhan Nasi Goreng Untuk Tamu Khusus di Rumahnya
Pantauan Tribunnews.com, Minggu (1/4/2018) ada dua spanduk yang dipasang di dua titik berbeda di kawasan Cikini.
Pertama spanduk dipasang di kolong jalur rel kereta api tepat di selatan Stasiun Cikini atau di sebelah barat Megaria atau berada di antara Jalan Pegangsaan Barat dan Jalan Pegangsaan Timur.
Tidak diketahui siapa yang memasang spanduk itu dan sejak kapan.
Baca: Seorang Misionaris Tewas Dibunuh Sekelompok Orang di Papua
"Saya baru siang berada di sini tapi spanduk itu sudah ada, jadi tidak lihat proses pemasangannya,” tutur seorang pengendara ojek online yang sedang beristirahat di sekitar kawasan itu.
Spanduk tersebut memang dipasang di daerah yang jarang dilalui pejalan kaki dan hanya dilewati kendaraan bermotor karena tepat berada di pinggir jalan searah dari kawasan Jalan Proklamasi menuju kawasan Cikini dan Gondangdia.
Spanduk kedua berada di lokasi berbeda namun memiliki kemiripan suasana, yaitu sama-sama di kolong jalur rel kereta api yang mengangkangi Jalan Cik Di Tiro, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca: Jasad Seorang Pria Ditekan Membusuk di Rumah Kosong, Diduga Korban Gantung Diri
Spanduk kedua ini juga jarang dilalui pejalan kaki karena berada di pinggir jalan yang ramai.
Kedua spanduk itu sama-sama bertuliskan “Kami Tahu Kapan Kami Harus Bergerak! Pemimpin Masa Depan Indonesia 2019-2024” dengan warna dominan merah penuh corak yang dihiasi dengan warna putih di beberapa bagian.
Di bagian kiri spanduk juga terdapat gambar Gatot Nurmantyo masih mengenakan baret saat masih menjabat sebagai Panglima TNI dengan dilengkapi nama di bawahnya.
Spanduk tersebut menguatkan dukungan kepada mantan Panglima TNI yang digantikan Marsekal Hadi Tjahjanto itu untuk maju di konstestasi Pilpres 2019 mendatang.
Baca: Putri Sulung Enen Cahyati Selalu Bersedih Jika Baca Berita Soal Pembunuhan Ibunya
Namanya juga beberapa kali masuk dalam survei yang dilakukan beberapa lembaga survei untuk digaet sebagai calon wakil presiden.
Tegaskan punya hak untuk memilih dan dipilih
Setelah 36 tahun mengabdikan diri menjadi TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo memasuki masa purna tugas atau pensiun per 31 Maret 2018.
Ia mengatakan dirinya masih akan tetap mengabdikan diri pada negara meski tak berseragam TNI dan memanggul senjata.
Sejak hari ini, ujar Gatot, dirinya telah kembali menjadi warga sipil yang memiliki hak memilih dan dipilih.
Menurut dia, mengabdi kepada nusa bangsa tak selalu berarti harus memanggul senjata.
Baca: Prabowo: Saya Elite, Tapi Elit yang Sudah Tobat
"Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil dan warga negara RI lainnya, termasuk untuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang,” kata Gatot melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (1/4/2018).
Putra kelahiran Tegal 13 Maret 1960 atau 58 tahun ini telah berhasil menjadi pucuk pimpinan sebagai Panglima TNI hingga Desember 2017 lalu.
Memulai karir sebagai prajurit TNI Angkatan Darat sejak tahun 1982.
Baca: Seekor Mamalia Laut Ditemukan Mati di Pinggir Pantai Balikpapan
"Puji syukur Alhamdulilah saya panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa saya telah menjalankan rangkaian tugas sebagai seorang hingga tahun ini,” kata Gatot.
Ia menegaskan dirinya sama sekali tak menganggur setelah memasuki masa pensiunan.
Dirinya berkeingian pula untuk mengabdikan kepada keluarga.
"Dimasa purna tugas, sementara ini saya ingin fokus dulu mencurahkan waktu untuk keluarga," tuturnya.
Gatot Nurmantyo dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015, menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa pensiun.
Prabowo akui bertemu Gatot
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto membenarkan telah bertemu mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Tanpa menyebutkan tanggal pastinya Prabowo menyebut pertemuan itu digelar beberapa kali.
"Saya terima banyak tamu yah, saya kira beberapa kali saya pernah ketemu," ujar Prabowo usai mengkampanyekan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Depok, Jawa Barat, Minggu, (1/4/2018).
Menurut Prabowo, pertemuan digelar karena Gatot merupakan juniornya di Militer.
Saat ditanya apakah pertemuan terkait capres-Cawapres, Prabowo tidak menjawabnya.
Ia hanya mengatakan tidak ada salahnya, senior bertemu dengan junior.
"Karena dia junior saya, saya kira engga ada masalah sering ketemu," katanya.