Minggu, 24 Agustus 2025

Pilpres 2019

Intrans: Inkonsistensi soal Capres Bisa Meruntuhkan Elektabilitas Partai Oposisi

Saiful mengakui sulit untuk tidak mengusung Prabowo, bahkan pun jika Prabowo sendiri yang berkeinginan untuk tidak maju.

Editor: Hasanudin Aco
Kompas.com
Direktur Institute for Transformation Studies (Intrans) Andi Saiful Haq usai peluncuran riset bertajuk Partai Politik Paling Berpengaruh Di Media Sosial di Jakarta, Rabu (30/3/2016). 

Di beberapa Pilkada, lanjut Saiful, inkonsistensi dalam memilih Calon Kepala Daerah dan memilih koalisi berkibat fata pada elektabilitas Parpol saat Pileg tiba.

"PDIP sudah menyadari lebih dulu, elektabilitas mereka akan anjlok jika tidam mengusung Jokowi," katanya.

Partai Demokrat pernah mengalami ini pada Pemilu 2014. Nama SBY sudah melekat dengan Demokrat, namun inkonsistensi dan ketidaktegasan Partai saat itu harus dibayar dengn elektabilitas yang terjun bebas.

"Memang Parpol oposisi harus benar-benar mengitung, bersama Prabowo, mungkin akan kalag di Capres, tapi mereka terutama Gerindra akan mendulang suara di pileg," katanya.

"Minimal suara mereka tidak akan tergerus akibat kehilangan kredibilitas dalam memilih Capres. Atau jika tetap nekad mengusung Capres lain, kemungkinan menang di Pilpres juga belum bisa dipastikan, namun yang pasti akan banyak kehilangan suara di Pileg," lanjut Saiful.

Bagi PAN dan PKS tentu berbahaya, lanjut Saiful, mengingat PT tahun 2019 sudah naik menjadi 4%.

"Selain belum tentu mampu mengalahkan Jokowi, bersama Prabowo peluang memenangkan Pilpres dan Pileg bersamaan juga bukan hal yang mustahil," katanya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan