Chappy Hakim Mantan Presdir Freeport: Kesan Negatif Perusahaan Asing di Indonesia tak Pernah Surut
Chappy Hakim mengungkapkan tanggapannya terkait kesan negatif pada perusahaan asing di Indonesia yang tidak pernah surut dari pemberitaan.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika Dewi)
TRIBUNNEWS.COM - Chappy Hakim, mantan Presiden Direktur Freeport telah lebih dari setahun mengundurkan diri dan kembali ke Freeport sebagai penasehat perusahaan.
Melalui tulisannya pada media baca, UC News, Chappy Hakim mengungkapkan tanggapannya terkait kesan negatif pada perusahaan asing di Indonesia yang tidak pernah surut dari pemberitaan, Senin (28/5/2018).
"Salah satu perusahaan asing yang dapat dikatakan hampir tidak pernah diberitakan sisi positifnya adalah Freeport. Beberapa media asing bahkan ada yang menyebut Freeport sebagai 'Number 1 Public Enemy'," tulis Chappy.
Tidak hanya itu, Chappy menambahkan bahkan beberapa pihak mengatakan bahwa Freeport merupakan mafia yang menguasai tambang Indonesia.
Hal ini dibantah oleh Chappy yang mempertanyakan keberadaan pemerintah jika ada mafia yang sudah ada sejak dulu.

Tambang Freeport (ist)
"Bila ada mafia tambang di Indonesia yang sudah bercokol 50 tahun, lalu di mana posisi pemerintah dalam menghadapi keberadaan Mafia itu. Bagaimana bisa di negeri yang memiliki Pemerintahan yang berdaulat dapat dihuni mafia tambang selama puluhan tahun tanpa ditindak," tambah Chappy.
Saat itu pemerintah melalui Menteri Keuangan menjawab bahwa saat ini tambang Freeport dikelola dengan benar dan membayar kewajiban kepada negara atas usaha yang telah dilakukan.