Pilpres 2019
Cerita Tsamara Amany yang Siap Gantikan Raja Juli Antoni Bila Dipenjara
Dandanannya nampak santai, ia mengenakan kaus yang dipadukan jeans dan sneaker.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, berterima kasih berkali-kali atas dukungan yang dialamatkan kepadanya.
Senyum tak pernah hilang dari wajah pria berusia 40 tahun ini.
Dandanannya nampak santai, ia mengenakan kaus yang dipadukan jeans dan sneaker.
Kaus hitam nya bertuliskan '2019' dengan siluet pria menghadap ke samping yang menggunakan peci.
Jaket merah PSI dan peci hitam melengkapi style-nya hari ini.
Rasa terima kasih mantan Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah itu terkait telah terbitnya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dari Bareskrim Polri.
Diketahui, Toni, begitu ia biasa disapa dan Wasekjen PSI, Satya Chandra Wiguna, menjadi terlapor dalam kasus dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal PSI.
Keduanya berpotensi meringkuk di jeruji besi selama 12 bulan ke depan.
Namun, tiba-tiba tawa Toni memecah suasana konferensi pers. Kepalanya sedikit menengadah ke atas akibat tawanya.
Peci hitam yang ia gunakan hampir saja terjatuh dari 'mahkota' Toni.
Ucapan Ketua Umum PSI Grace Natalie menjadi penyebabnya.
Grace mengingatkan Toni bahwa ia harus berterima kasih pada Ketua DPP PSI Tsamara Amany yang siap menggantikannya bila di bui.
"Bro Sekjen, nggak jadi liburan tahun baru di penjara ini. Tsamara padahal kan mau gantiin," kata Grace kepada Toni, di DPP PSI, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).
Pantauan Tribunnews.com, Toni kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya pada Tsamara seraya menatapnya.
"Tentu kami ucapkan terima kasih, atas nama pribadi, saya Raja Juli Antoni dan Bro Candra, kepada seluruh jajaran DPP PSI yang memberikan support moral," kata Toni.