Tanggapan Rustam Ibrahim saat Dirinya Disebut Seperti Harmoko Era Soeharto oleh Rachland Nashidik
Direktur LP3ES Rustam Ibrahim memberikan tanggapan saat dirinya disebut seperti Harmoko, mantan menteri penerangan era Soeharto oleh Rachland Nashidik
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim, memberikan tanggapan saat dirinya disebut seperti Harmoko, mantan menteri penerangan era Soeharto oleh Rachland Nashidik.
Mulanya, Rachland Nashidik yang juga Wasekjen DPP Partai Demokrat mengunggah topik terkait para peserta rembuk aktivis 98 yang mengatakan dibayar Rp 100 ribu untuk datang dalam acara tersebut, pada Minggu (8/7/2018).
• Perang Cuitan dengan Fahri Hamzah, Budiman Sudjatmiko: Jakarta Beres Itu karena Menterinya
Lalu, Rustam menjawab dengan membandingkan hal tersebut di era mantan presiden Soeharto.
Rustam mengatakan jika semua bisa dibayar maupun membayar pihak mana saja.
Seperti era Soeharto yang dikenal dengan istilah 'UUD (ujung-ujungnya duit)'.
Lalu di awal reformasi juga dikenal istilah 'maju tak gentar, membela yang bayar'.
• Live Streaming Liga 1 Indonesia: Persib Bandung Vs PSIS Semarang Pukul 18.30 WIB di Indosiar
"Yang namanya akal bulus politik, bisa dibayarin atau membayari pihak mana saja. Dulu di era Soeharto dikenal istilah UUD (ujung-ujungnya duwit). Di awal reformasi juga dikenal istilah "maju tak gentar, membela yang bayar," balas Rustam.