Minggu, 5 Oktober 2025

TRIBUNNEWSWIKI: Biografi Jenderal Besar TNI (Purn.) H M Soeharto

Soeharto hanya dapat menuntaskan pendidikan sampai tingkat SMP karena keterbatasan biaya yang dimiliki oleh keluarganya.

Penulis: Adya Rosyada Yonas
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-inlihat foto TRIBUNNEWSWIKI: Biografi Jenderal Besar TNI (Purn.) H M Soeharto
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Mantan Presiden Almarhum Soeharto

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jenderal Besar TNI (Purn.) H M Soeharto merupakan presiden Republik Indonesia kedua sekaligus presiden dengan masa jabatan terlama yaitu selama 32 tahun (12 Maret 1967 – 21 Mei 1998).

Ibunya bernama Sukirah dan ayahnya Kertosudiro, adalah seorang petani sekaligus pembantu lurah dalam bidang pengairan sawah.

Soeharto hanya dapat menuntaskan pendidikan sampai tingkat SMP karena keterbatasan biaya yang dimiliki oleh keluarganya.

Setelah lulus dari SMP, Soeharto memutuskan untuk bekerja.

Pekerjaan pertamanya adalah sebagai pembantu Klerek di sebuah Bank Desa (Volks Bank) namun tidak bertahan lama karena seragam yang digunakannya robek.

Pada saat itu, Soeharto bekerja menggunakan pakaian dari kain batik, satu-satunya seragam harian untuknya bekerja. 

Baca: Putri Tommy Soeharto Bersama Keturunan Bangsawan Solo Sudah Remaja, Dipuji Cantik Seperti Ibunya

Baca: Yayasan Supersemar Milik Soeharto Dihukum MA Kembalikan Uang Rp 4,4 Triliun ke Indonesia

Pada tahun 1940, memulai karier militer dengan bergabung di KNIL  (Koninlijk Nederlands-Indisch Leger) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda.

Soeharto memulai dinas pertamanya selama 3 tahun sebagai tentara di Kortverband di Gombong.

Setelah mendapatkan gelar sebagai sersan, Soeharto ditugaskan untuk menjadi cadangan di Markas Besar Angkatan Darat bertempat di Cisarua, Bandung.

Pada 18 Maret 1942, ketika Belanda menyerah pada Jepang, Soeharto memutuskan untuk kembali pulang ke Yogyakarta karena takut ditangkap oleh Jepang.

Setelah terbaring 6 bulan karena penyakit malarianya yang kambuh, Soeharto mendaftarkan diri di Keibuho, atau polisi Jepang di Indonesia.

Dalam pendidikannya di Keibuho, Soeharto berhasil lulus dengan predikat terbaik.

Soeharto kemudian diangkat menjadi Komandan PETA (Pembela Tanah Air) pada zaman penjajahan Jepang.

Seiring berjalannya waktu kariernya di dunia militer pun melejit.

Ia diangkat sebagai komandan resimen dengan pangkat mayor yang kemudian menjabat sebagai komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

Pada 5 Oktober 1945 Soeharto diangkat sebagai anggota TNI. 

Pada 27 Desember 1947 saat usianya 26 tahun, Soeharto memutuskan untuk menikah dengan Siti Hartinah (Ibu Tien) yang saat itu berusia 24 tahun.

Dari pernikahannya, mereka dikaruniai  6 orang anak yaitu, Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih. 

Saat terjadi serangan umum 1 Maret 1949, serangan besar-besaran di wilayah Yogyakarta (Ibukota Indonesia pada waktu itu) dan sekitarnya, dalam kepemimpinannya, Soeharto berhasil merebut kembali Yogyakarta dari para penjajah Belanda.

Soeharto juga memiliki peran besar dalam operasi pembebasan Irian Barat.

Pada 13 Januari 1962 Soeharto dilantik menjadi panglima Mandala dan dinaikkan pangkatnya menjadi Mayor Jenderal.

Peristiwa G-30-S/PKI yang terjadi tahun 1965 membuat Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat dan berhasil mengembalikan keadaan negara yang kacau akibat PKI.

Akibat gugurnya Jenderal Ahmad Yani pada peristiwa tersebut, Soeharto kemudian diangkat sebagai Panglima Angkatan Darat menggantikan Jenderal Ahmad Yani. 

Keadaan pemerintahan Indonesia pasca peristiwa G-30-S/PKI semakin melemah setelah banyaknya jenderal angkatan darat yang terbunuh dalam peristiwa tersebut, sehingga Presiden Soekarno memberikan perintah kepada Soeharto melalui Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban negara.

Pada 12 Maret 1967, Soeharto ditetapkan sebagai pejabat presiden setelah pertanggungjawaban Presiden Soekarno ditolak oleh MPRS.

Kemudian pada tanggal 27 Maret 1967 MPRS melalui sidang istimewanya menetapkan Soeharto sebagai Presiden RI berdasarkan Tap MPRS No XLIV/MPRS/1968 untuk menggantikan Soekarno.

Selain menjadi presiden, Soeharto juga merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan/Keamanan.

Saat masa pemerintahan Soeharto, atau lebih dikenal dengan pemerintahan Orde Baru banyak kebijakan baru yang Soeharto terapkan.

Salah satunya adalah kembalinya Indonesia menjadi anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) setelah sebelumnya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno Indonesia mengundurkan diri dari keanggotaan.

Dalam upaya pembersihan Indonesia dari sisa-sisa PKI, Presiden Soeharto memerintahkan untuk mengeksekusi warga negara yang diduga terlibat dalam gerakan PKI.

Pada 6 periode berikutnya yaitu pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998, Soeharto dipilih kembali sebagai Presiden RI oleh MPR sampai kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 di gedung DPR/MPR yang dipenuhi oleh aksi mahasiswa yang menuntut Soeharto untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Akhirnya pada 21 Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia.

Pada tahun 1980an Soeharto berhasil menjadikan keadaan swasembada Indonesia berkembang pesat sehingga dijuluki sebagai Bapak Pembangunan.

Selain itu, oleh Dunia Barat Soeharto mendapat julukan The Smiling General karena memiliki raut wajah yang selalu tersenyum. 

Soeharto wafat di usianya ke 87 tahun pada hari Minggu, 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB di Rumah Sakit  Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

Pada siaran persnya, wafatnya Presiden Soeharto disebabkan oleh kegagalan multi organ.

Soeharto dimakamkan di Astana Giri Bangun Jawa Tengah.

Untuk mengenang jasa presiden kedua RI tersebut, dibangunlah Museum Soeharto pada tahun 2013 di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta di mana di dalamnya dipajang informasi selama Soeharto berkarier dalam dunia militer hingga menjabat sebagai presiden RI selama 32 tahun. 

Baca: SEJARAH HARI INI - Ibu Tien Soeharto Meninggal Dunia, Benarkah Kematiannya Karena Tertembak?

Baca: Prabowo Kalah di TPS Habib Rizieq, Amien Rais, Sandiaga Uno dan Tommy Soeharto

Biodata

Nama : Jenderal Besar TNI (Purn.) H M Soeharto

Julukan : Bapak Pembangunan, The Smiling General

Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 8 Juni 1821

Wafat : Jakarta, 27 Januari 2008

Alamat rumah : Jalan Cendana No 8, Menteng, Jakarta Pusat

Alamat makam : Astana Giribangun, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah

Alamat museum: Kemusuk, Bantul, Yogyakarta

Kantor: Istana Negara, Jakarta

Riwayat pendidikan:

1929 - 1934 : SD Puluhan, Godean dan SD Kemusuk, Bantul

1935 - 1939 : SMP Schakel Muhammadiyah, Wonogiri

1940 : Bergabung di KNIL (Koninlijk Nederlands-Indisch Leger)

1943 : Sekolah Kepolisian Jepang Keibuho

1959 - 1960 : SSKAD (Sekolah Staf Komando Angkatan Darat) Bandung

Sumber:

https://indonesiainside.id/cinta-hm-soeharto-pada-muhammadiyah/

https://historia.id/politik/articles/kala-soeharto-jadi-panglima-1-6mRdN

https://wawasansejarah.com/pembebasan-irian-barat/

https://www.romadecade.org/biografi-soeharto/#!

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/09/14/mempelajari-sejarah-orde-baru-di-museum-soeharto

(Tribunnewswiki.com/Yonas)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved