Penangkapan Terduga Teroris
Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Jawa Timur Berperan Sebagai Koordinator JAD Jawa Tengah
JP terduga teroris yang ditangkap di Madiun berperan sebagai koordinator Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Tengah.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror mengamankan seorang terduga teroris berinisial JP di Madiun, Jawa Timur.
JP diketahui merupakan satu dari sembilan terduga teroris yang berhasil diamankan Densus 88 Antiteror pada tanggal 14 Mei 2019.
Delapan terduga teroris lain diamankan di Jawa Tengah.
Baca: Ali Ngabalin Pernah di Barisan Prabowo: Dulu Otak Saya Akal Sehat, Tidak Mengajak Orang People Power
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan JP merupakan terduga teroris yang berperan sebagai koordinator Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Tengah.
Dedi menyebut JP menjabat posisi itu selama tiga tahun dalam kurun waktu 2016 hingga 2019.
"Yang bersangkutan koordinator pelatihan di Jateng dari tahun 2016 sampai 2019, sebagai koordinator JAD di Jawa Tengah," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).
Baca: Perekam dan Penyebar Video Ancam Penggal Jokowi Ditangkap, Hanya Tertunduk saat Digiring Polisi
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan JP diamankan di Pasar Sayur Bangun Sarin, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
JP, kata dia, juga merupakan satu dari dua orang yang belum pernah berangkat ke Suriah.
Sekedar informasi, tujuh terduga teroris lain yang diamankan pada tanggal yang sama pernah berangkat ke Suriah.
Tangkap 9 terduga teroris
Densus 88 Antiteror menangkap sembilan terduga teroris dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, Selasa (14/5/2019).
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tujuh dari sembilan terduga teroris yang ditangkap diketahui pernah berangkat ke Suriah.
"Yang menjadi catatan penting di antara sembilan pelaku teroris yang sudah berhasil diamankan oleh Densus 88, tujuh di antaranya pernah berangkat ke Suriah, dua belum pernah," ujar Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).
Baca: Aksi Senyap Densus 88 Menangkap Terduga Teroris di Grobogan Jadi Heboh Oleh Teriakan Panas! Panas!
Tindakan preventif strike dari Densus 88 Antiteror itu menyasar kepada 8 terduga teroris yang berada di Jawa Tengah dan seorang lagi di Jawa Timur.
Adapun delapan terduga teroris yang diamankan di Jawa Tengah antara lain berinisial AH alias Memed, A alias David, IH alias Iskandar, AU alias AL, JM alias Jundi, AM alias Farel, AS alias Tatang, dan PT alias Darma.
Sementara terduga teroris yang diamankan di Jawa Timur disebut Dedi berinisial JP.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menjelaskan kesembilan terduga teroris itu memiliki sejumlah kemampuan serta memiliki militansi yang cukup tinggi.
Baca: Dalam Sehari, Densus 88 Ciduk 2 Terduga Teroris di Jatim, Polda Fasilitasi Tahanan di Mako Brimob
Ia mencontohkan kemampuan 9 terduga teroris ini cukup tinggi seperti kelompok JAD Lampung dan kelompok JAD Bekasi yang ditangkap beberapa waktu lalu.
"(Dengan berangkat ke Suriah) Artinya para pelaku yang tertangkap pada tanggal 14 kemarin sudah memiliki pengalaman, kemampuan, dan tentunya memiliki militansi yang lebih dibanding pelaku-pelaku yang pernah ditangkap terdahulu," tutur Dedi.
Dalam penangkapan itu, Densus 88 Antiteror berhasil menyita sejumlah barang bukti dari terduga teroris antara lain berupa handphone, ATM, flashdisk, laptop, hardisk, serta beberapa catatan pribadi.
Sempat melawan
Anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan DY alias Bondan (32 ) terduga tindak pidana terorisme di konter HP Redjo Cell Desa Tanjungtani, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Selasa (14/5/2019) malam.
Ada sekitar 6 anggota Densus 88 yang menangkap pelaku.
Petugas ada yang naik sepeda motor dan mobil langsung mendatangi konter HP.
Terduga DY saat akan ditangkap hendak membeli pulsa.
Pelaku datang naik sepeda motor membonceng anaknya yang masih balita dan istrinya.
Dari keterangan warga sekitar TKP penangkapan DY sempat terjadi perlawanan.
Karena waktu akan dibawa petugas sempat menolak sehingga petugas memaksanya membawa keluar dari konter dan memborgol tangannya.
Baca: Jubir BPN Sebut Penangkapan Eggi Sudjana Sebagai Tindakan Makar
Baca: Jubir BPN Sebut Penangkapan Eggi Sudjana Sebagai Tindakan Makar
Baca: Cocok dengan Nomor Urut Partai, Demokrat Dapat 14 Kursi di DPRD Jatim dan Tidak Naik Kelas
Baca: Selena Gomez Tampil Glamor dengan Kalung Berlian Saat Muncul di Festival Film Cannes
"Sepertinya yang ditangkap melawan sehingga petugas memaksa dan memborgol tangannya," ungkap Haris warga sekitar TKP penangkapan.

Sementara istrinya sempat meminta agar diantar pulang bersama anaknya.
Namun warga tidak ada yang berani dan akhirnya istrinya pulang sendiri ke rumah orangtuanya di Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Sedangkan petugas Densus 88 membawa terduga teroris ke Markas Brimob Kediri.
Konter HP tempat penangkapan sempat dipasang police line, namun sudah dilepas.