Mudik Lebaran 2019
Mudik 2019 Lancar, PDIP Beri Apresiasi, Fadli Zon Curiga karena Tiket Pesawat dan Tol Mahal
Arus mudik 2019 diklaim lebih lancar. PDIP berikan apresiasi pada Jokowi-JK, sedangkan Fadli Zon ungkapkan kecurigaannya.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Natalia Bulan Retno Palupi
Arus mudik 2019 diklaim lebih lancar. PDIP berikan apresiasi pada Jokowi-JK, sedangkan Fadli Zon ungkapkan kecurigaannya.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim arus mudik Lebaran 2019 berjalan lancar tanpa hambatan.
Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, arus mudik 2019 yang lancar karena adanya pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kota ke kota baik di Pulau Jawa maupun Sumatera.
Selain itu, adanya penyiapan strategi untuk mengurai kemacetan juga menjadikan penyelenggaraan mudik Lebaran 2019 berjalan dengan lancar.
"Tahun 2019 merupakan suatu pembuktian, pembangunan infrastruktur sangat berguna bagi masyarakat dari kota ke kota."
"Terbukti perjalanan mudik tahun ini dari Jakarta ke Semarang 6 jam, Jakarta ke Solo 8 jam, Jakarta ke Surabaya kurang dari 10 jam."
"Hal yang sangat menggembirakan terutama bagi pemudik. Masyarakat puas karena mudik tahun ini lancar,” ucap Menhub Budi, dalam Press Conference di Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2019, Selasa (4/6/209).

Baca: Tips Mudik Sehat: 5 Cara Membakar Lemak Perut dalam Perjalanan di Mobil Agar Tetap Fit dan Bugar
Baca: Pemudik Masih Penuhi Terminal Kalideres, Pilih Mudik PascaLebaran
Kelancaran arus mudik 2019 mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan, satu di antaranya dari PDIP.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon memiliki pendapat lain terkait kelancaran arus mudik 2019.
Berikut beberapa kabar terkait arus mudik Lebaran 2019 yang diklaim lebih lancar dari tahun lalu.
1. Menhub Bersyukur Arus Mudik Lebaran 2019 Lebih Lancar

Menhub Budi Karya Sumadi bersyukur, banyak pemudik yang mengatakan, arus mudik Lebaran tahun 2019 berjalan lancar.
"Iya saya bersyukur atas itu," ujar Budi Karya di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/6/2019).
Menurut Budi, pemudik selayaknya mengucap terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, bukan kepada dirinya.
Sebab, atas fokus kinerja Presiden membangun infrastruktur, masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman mendapatkan manfaat positif.
"Saya juga ikut berterima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah membangun jalan tol luar biasa sehingga memudahkan masyarakat yang beraktivitas mudik," ujar Budi, dikutip dari Kompas.com.
"Tanpa jalan tol seperti itu, masyarakat pasti ya akan lebih sulit," lanjut dia.
Perjalanan mudik Lebaran kali ini relatif lebih lancar dan tidak ada titik kemacetan panjang dibandingkan dengan mudik di tahun-tahun sebelumnya.
Selain lebih lancar, angka kecelakaan lalu lintas menurun sangat drastis pada mudik 2019.
Baca: Selama Dua Hari Lebaran, Terminal Kalideres Berangkatkan 2.455 Pemudik
Baca: Arus Balik Pemudik, Catat Waktu dan Lokasi Sistem Satu Arah yang Diberlakukan di Tol
2. Kapolri singgung rekayasa lalu lintas

Senada dengan Menhub Budi Karya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, arus mudik Lebaran 2019 relatif lancar dengan tidak ditemuinya banyak kemacetan seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Ia mencontohkan arus mudik menuju Jawa Tengah hingga Jawa Timur terbantu dengan adanya infrastruktur Tol Trans Jawa.
"Saya mengecek dengan Panglima TNI sampai dengan ke Jawa Timur, relatif bagus."
"Kemacetan sedikit mungkin ada di pintu jalan tol, terutama yang keluar mau ke Cirebon ya karena mau keluar ke daerah selatan."
"Kemudian di daerah Semarang, karena juga mau pecah di daerah jalan nasional pulang kampung," ujar Tito, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menyinggung perihal waktu tempuh pemudik yang berkurang signifikan di jalanan.
Menurutnya, sejumlah jalan tol membantu para pemudik memangkas waktu tempuh, seperti di tol Bakauheni hingga Palembang.
Semula, jarak itu, kata Tito, ditempuh di atas 8 jam, tapi sekarang dapat ditempuh dalam 5 jam saja.
Begitu pula rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way disebutnya sangat membantu saat terjadi kepadatan.
Bahkan ada one way terpanjang, yakni Gerbang Tol Kalikangkung sepanjang 400 kilometer menuju arah Semarang.
"Jadi lancar. Tidak heran ada masyarakat yang menyampaikan bisa tembus dari Jakarta ke Semarang 4,5 jam, ada yang 5 jam."
"Ini saya kira luar biasa dibanding sebelumnya bisa sampai 10 jam kadang-kadang lewat Pantura."
"Pantura sendiri relatif lancar baik yang menuju Jawa maupun Jawa ke Jakarta."
"Mekanisme di gerbang tol juga bagus dengan adanya sistem jemput bola namanya card reader dari Jasa Marga," kata dia.
3. PDIP apresiasi Jokowi-JK

PDIP lewat Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengapresiasi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang sukses mewujudkan mudik Lebaran tanpa hambatan.
"Dengan kepemimpinan yang tepat, merakyat dan kemampuan perencanaan yang matang, mudik Lebaran 2019 menunjukkan kemajuan pesat tanpa hambatan berarti," ujar Hasto.
Bagi PDIP, watak sebuah pemerintahan diukur dengan cara sederhana, yakni ekspresi rakyat.
Dalam konteks mudik Lebaran 2019, lanjut Hasto, dapat dilihat rakyat gembira menyambutnya lantaran didukung infrastruktur yang memadai sehingga aktivitas tahunan mereka berjalan lancar.
Apalagi, pemerintah juga mendorong seluruh kementerian/lembaga serta BUMN untuk menggelar mudik gratis bagi rakyat.
4. 'Kecurigaan' Fadli Zon

Sementara itu, bagi Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, sudah menjadi tugas pemerintah untuk menjadikan arus mudik Lebaran menjadi lancar.
"Memang itulah tugas pemerintah memberikan kemudahan dan fasilitas karena rakyat membayar pajak."
"Pajaknya itu dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk fasilitas publik," ucap Fadli setelah menghadiri open house di Rumah Dinas Ketua DPR RI, Jl Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019) malam.
Wakil Ketua Umum Gerindra itu mengatakan, sudah seharusnya mudik tak boleh ada hambatan.
Namun, Fadli juga masih mendengar adanya keluhan dari masyarakat terkait pelaksanaan mudik tahun ini.
Ia memberikan contoh mahalnya harga tiket pesawat hingga tarif tol.
"Ya memang seharusnya kan mudik itu tidak boleh ada hambatan.'
"Yang saya banyak dapat keluhan itu harga tiket pesawat mahal, jalan tol masih mahal, gitu."
"Jangan-jangan karena itu menjadi semuanya lancar karena orang tidak sanggup memakai jalur-jalur yang convenience, yang enak," tuturnya.
Fadli meminta pemerintah harus mengevaluasi dan memperbaiki mahalnya tiket pesawat dan tiket pesawat.
"Saya kira ke depan harus dipikirkan bagaimana mudik itu biayanya tetap normal, harga-harga pesawat tetap terjangkau, kemudian harga di jalan tol juga jangan naik," jelasnya.
5. Respons warganet
Lancarnya arus mudik Lebaran 2019 disikapi warganet dengan melontarkan guyonan.
Satu di antaranya Prastowo Yustinus, ahli perpajakan dari Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA).
Ia berkicau di akun pribadinya @prastow tentang mudik dengan waktu tempuh 6 jam.
Waktu tempuh tersebut dihitung mulai dari Cibubur hingga Semarang, dengan dua kali rehat di rest area.
"Pak @Jokowi, bagaimana ini? Saya mudik Cibubur-Semarang 6 jam, sudah termasuk dua kali istirahat di rest area. Apa nggak bisa lebih lambat gitu Pak?" tulisnya dengan nada gurauan.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Chaerul Umam/Vincentius Jyestha Candraditya) (Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado/Hilda B Alexander)